بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم
Pneumonia
|
Pneumonia |
Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru, yaitu peradangan dan infeksi menyebabkan edema alveolar, meningkatkan penyebaran organisme infeksius. lobus terkait mengalami pemadatan yang disebabkan eksudat (disebut sebagai konsolidasi pada hasil sinar-x).
Ketidakseimbangan ventilasi atau perfusi (V/P) dan shunt kanan ke kiri terjadi pada daerah dimana alveoli dipenuhi eksudat radang dan pertukaran O2-CO2 terganggu.
Jenis radang paru-paru dari anatominya:
1. Bronchopneumonia Penyebabnya kebanyakan bakteri. Dibandingkan dengan lobarpneumonia, bronchopneumonia mempunyai lokalisasi penyebarannya yang berbeda sesuai dengan susunan bronkus dan bronkiolus.
2. Lobarpneumonia Penyebabnya yang khas adalah bakteri streptococcus pneumonia. Lokalisasi penyebaran adalah satu lobar dari paru paru Sebutan khas juga disebabkan oleh proses patologisnya yang melalui 6 fase : a Red hepatisation ( hemorhagic atau peradangan dengan pendarahan hari 1 dan 2)
- Gray hepatisation ( fibrin exsudat atau peradangan fibrin ca. hari 2-4 )
- Yellow hepatisation ( abszess atau peradangan dengan diesrtai nanah ca hari 5-6 )
- Lyse ( fase resorpsi atau penyerapan ca hari 9-10 )
- Restitutio ad integrum (ca.14 Tag)
Disebut hepatisation atau hepatisasai karena jaringan paru-paru dalam masa peradangan menyerupai jaringan organ hati dalam histologinya.
3. Interstielle pneumonia
Lokalisasi radang adalah interstitial. Penyebabnya kebanyakan virus ( Virus RS, Adeno-,Parainfluenza-, Influenza A-, CMV-, Campak ), mykoplasma, dll. Sel infiltrasi dapat ditemukan di biopsi paru-paru dan mempunyai khas histologi infiltrat limphosit.
Pneumonia oleh virus pada orang sehat: Infeksi primer Respiratory syncitial virus ( RSV ), Parainfluenzavirus, Influenza, Adenovirus, Infeksi sekundar atau systemik virus campak , cacar / VZV Varizella Zoster Virus , Adenovirus
Pneumonia virus pada Immuninkompetent atau pasien yg kekebalan tubuhnya rendah CMV Cytomegali Virus Herpes Simplex Virus VZV Adenovirus
Etiologi
Infeksi bakteri, atau virus, iritan kimia, aspirasi, stasis cairan akibat gangguan pernafasan yang berat atau kurangnya mobilisasi pasien tirah baring. Pasien imunosupresi beresiko tinggi.
Manifestasi atau gejala
Demam, menggigil, batuk, dispnea, takipnea, takikardi, nyeri dada, krekel, fremitus dan egofoni meningkat, dan suara redup pada perkusi diatas lobus terkait.
Penularanya :
Melalui sputum dan rabas dari hidung dan tenggorok. organisme ditularkan secara kontak langsung melalui mulut dan hidung ,masuk ke paru, melalui tangan tenaga kesehatan dan barang-barang yang dipakai oleh dan untuk pasien
Masa Inkubasi dan Isolasi
Antara 1 - 3 hari, isolasi dilakukan sampai 24 jam setelah pemberian antibiotik
Terapi medik
Agens antimikroba, pemberian O2, fisioterapi dada,spirometri intensif, hidrasi, pengkajian ABG