Featured Post

Keluarga Bahagia dan Ikhlas Bahagia

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Betapa banyak orang yang kesepian di tengah hiruk pikuk keramaian bukan karena tak punya keluarga, sahabat atau handai taulan. Namun kurang baiknya hubungan dengan mereka, ada jarak, sekat hati yang memisahkan karena atas nama harga diri, ego, rasa malu ataupun individualisme yang dominan di kota-kota besar. Ada orang - orang shaleh yang namanya diabadikan dalam kitab suci. Allah memuliakan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim, demikian pula 'ayah' Luqman bersama anak-anaknya dalam nasehat kebaikan yang terbaik.

Jamu Tradisional


بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya. Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.

Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar seperti Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer atau Djamu Djago, dan dijual di berbagai toko obat dalam kemasan sachet. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya jamu juga dijual dalam bentuk tablet, kaplet dan kapsul.

Salah satu jenis obat tradisional, jamu, kaya rasa dan memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Orang minum jamu tidak harus menunggu karena alasan sakit, mereka yang sehat dapat terus mengkonsumsi jamu untuk menjaga staminanya tanpa takut mengalami efek ketagihan.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen, Bahdar Johan M.Pharm, ketika ditemui di Jakarta, Kamis (6/9/2012). "Jamu itu tidak seperti obat yang sudah jelas ada efek sampingnya. Kalau jamu diminum dan mau berhenti kapan saja tidak akan punya efek ketagihan," ujarnya.

Namun, minum jamu bagi beberapa orang dapat menyebabkan alergi, meskipun kasusnya jarang ditemui. Menurut Bahdar, cara mengetahui apakah jamu tersebut cocok untuk tubuh adalah dengan mencobanya. Jika reaksi tubuh menolak maka artinya jamu tersebut tidak cocok diminum. Penolakan ini merupakan mekanisme alamiah tubuh yang menyatakan jamu tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi.

"Gunakan jamu yang sudah direkomendasikan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Bisa jadi, tubuh menolak jamu yang ternyata dicampur bahan kimia obat sehingga bereaksi demikian," jelas Bahdar.

Agar konsumen bisa merasakan manfaat jamu secara maksimal, Bahdar menyarankan kecermatan dari pemilihan jamu sampai cara konsumsinya. Ada baiknya konsumen membaca lebih dulu label yang tertera pada produk jamu. Ikuti petunjuk dan tidak boleh mengonsumsi melebihi aturan yang ditetapkan. Jamu sebaiknya diminum menggunakan air putih. Selain itu, beberapa produk jamu yang dapat berinteraksi dengan obat boleh diminum 1 - 1,5 jam setelah konsumsi obat tersebut.

Jika Anda memiliki masalah kesehatan atau menderita penyakit tertentu, riwayat alergi, sedang diet khusus, hamil, merencanakan kehamilan, sedang menyusui atau muncul keraguan pada produk jamu maka sebaiknya berkonsultasi dulu pada apoteker atau dokter. Anda yang sedang dalam pengobatan medis, sebaiknya menginformasikan pula jamu yang tengah Anda minum kepada dokter. Bila terjadi efek samping dalam menggunakan produk jamu maka harus dihentikan penggunaannya.

Referensi : wikipedia.org, kompas.com 


سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Perintah Orang Tua Yang Tidak Boleh Ditaati

Hadits Tentang Walimah

Hadits Tentang Khitan

Shalat Sunnah Intidhar

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan