Featured Post

Cobaan Hidup

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Para nabi itu ujian hidup mereka paling berat, pedih dan mengerikan. Benar, untuk mengetahui ketaatan seorang hamba dihadapan Allah, diberikan kepada kita serangkaian ujian. Dunia yang sementara ini adalah tempat cobaan dan bekerja. Nabi Ibrahim adalah teladan terbaik bagi manusia dalam banyak ujian dan cobaan. Menghadapi orang tua yang musyrik, kaum yang angkuh bahkan penguasa yang dzalim. Dilempar dalam api yang berkobar, pengembara berpindah-pindah tempat tinggal dan 'meninggalkan' istri serta anak 'Ismail' di lembah Mekkah yang tandus dan tak ada tanda-tanda kehidupan.

Keluarga Bahagia dan Ikhlas Bahagia

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Betapa banyak orang yang kesepian di tengah hiruk pikuk keramaian bukan karena tak punya keluarga, sahabat atau handai taulan. Namun kurang baiknya hubungan dengan mereka, ada jarak, sekat hati yang memisahkan karena atas nama harga diri, ego, rasa malu ataupun individualisme yang dominan di kota-kota besar.

Ada orang - orang shaleh yang namanya diabadikan dalam kitab suci. Allah memuliakan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim, demikian pula 'ayah' Luqman bersama anak-anaknya dalam nasehat kebaikan yang terbaik.

Kehidupan keluarga mereka adalah inspirasi bersama, bukan karena serba ada tapi keimanan, kerukunan dan sikap saling menerima yang menjadikan bahagia menghiasi jalan kehidupannya. Bukan karena tak ada ujian dan cobaan, tapi dalam bahtera 'cinta' mereka bisa membangun kebersamaan dalam suka duka, saling menyempurnakan dan menguatkan serta berpegang tangan dalam kesabaran, keimanan dan istiqomah di jalan-Nya.

Keluarga bahagia adalah terdiri dari mereka yang berusaha menjadi terbaik, berguna dan bermanfaat. Keluarga yang berupaya menghadirkan kebaikan bagi tetangga, lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Wujudkan keluarga bahagia yang menghadirkan cinta, pengorbanan dan manfaat bagi masyarakat, semoga Allah mencurahkan rahmah, berkah pada keluarga kita. Allahumma Amin.

Beberapa hari lagi, insya Allah kita bertemu bulan Ramadhan. Ringan bagi kita beribadah puasa, yang berat adalah bisa tersenyum saat disakiti, sabar ketika menderita dan ikhlas tatkala kehilangan.

Dunia yang kita huni ini begitu ramai, menyesakkan, tak semua hal bisa berjalan sesuai keinginan kita. Impian kita bisa terpatahkan, harapan yang sia-sia dan langkah kaki kita yang dipaksa untuk mundur teratur.

Benar, kita tak boleh memaksakan diri dan harus menjalani kehidupan dengan jiwa yang lapang. Jiwa yang mampu menerima 'qonaah', mudah merasa cukup dan sanggup melepaskan segala sesuatu dengan keikhlasan.

Keikhlasan itu perjalanan seumur hidup, untuk meraihnya butuh perjuangan, kesabaran dan doa-doa yang tak terputus. Ramadhon adalah bulan ibadah yang sangat membutuhkan keikhlasan. Bersama keikhlasan, insya Allah kita akan meraih kebahagiaan.

Wallahu a'lamu bishawab

(Ust. M. Iqbal - uniba)

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Fadlilah Dzikir Laa Ilaaha Illallaah

Hadits Tentang Aqiqah

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan