بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Inilah hari-hari kemenangan kita, saat kembali kepala fitrah dan kesucian (minal aidzien) dan karenanya akan mendapatkan puncak kebahagiaan, dan kesuksesan (wal faaidzien). Negara kita Indonesia ada tradisi besar pasca Ramadhan yaitu 'pulang' kampung, mudik dan halal bihalal.
Acara pasca Ramadhan pastilah diwarnai semangat silaturrahmi, dan mampu menggerakan puluhan juta orang bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain. Benar, hari-hari ini silaturahim kita dipenuhi rasa kebersyukuran kepada Allah SWT karena telah diselesaikannya ibadah puasa selama satu bulan di 'syahru Ramadhan' yang penuh keagungan, kemuliaan dan keberkahan.
Silaturahim harus dilandasi ketakwaan, keimanan, keadilan, kejujuran dan ketulusan, hal ini menjadi kebutuhan sekaligus keniscayaan. "Janganlah kalian saling memutuskan hubungan satu sama lain, saling membelakangi, saling membenci, saling mendengki, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara" (HR Muslim)
Saat ini masyarakat kita dihadapkan pada situasi dan kondisi yang saling mencurigai, saling menafikan, bahkan saling tidak percaya antara satu dengan yang lainnya. Kita merasakan kegalauan bahkan kegaduhan di masyarakat yang bila dibiarkan bisa menimbulkan pertentangan, perpecahan yang sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai.
Semoga selesainya ramadhan beserta seluruh ibadah yang menyempurnakannya berpuncak pada silaturahim akan menjadikan kita sebagai warga masyarakat yang bertakwa, kuat jasmani dan ruhani, kuat ilmu pengetahuan, teknologi, dan kuat ekonomi serta politik, pada akhirnya menjadikan kita bersama sebagai bangsa yang kuat. Insya Allah.
Wallahu a'lamu bishawab.
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ