Featured Post

Cobaan Hidup

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Para nabi itu ujian hidup mereka paling berat, pedih dan mengerikan. Benar, untuk mengetahui ketaatan seorang hamba dihadapan Allah, diberikan kepada kita serangkaian ujian. Dunia yang sementara ini adalah tempat cobaan dan bekerja. Nabi Ibrahim adalah teladan terbaik bagi manusia dalam banyak ujian dan cobaan. Menghadapi orang tua yang musyrik, kaum yang angkuh bahkan penguasa yang dzalim. Dilempar dalam api yang berkobar, pengembara berpindah-pindah tempat tinggal dan 'meninggalkan' istri serta anak 'Ismail' di lembah Mekkah yang tandus dan tak ada tanda-tanda kehidupan.

Perjalanan Hidup Kita

 بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Hidup Kita


Allah SWT itu sesuai persangkaan hamba terhadap diriNYA. DIA tak pernah mengecewakan kita, apalagi membiarkan dunia ini mempermainkan kita. Tanda perhatian dan kasih sayang Tuhan adalah menurunkan kitab suci dan para Nabi.

Ibarat roda, dunia ini memiliki waktu yang terus berputar. Jagalah jarak dalam perjalanan hidup kita dengan yang lain, ibarat mobil ada jarak yang aman di jalan raya. Mobil yang berdekatan berpotensi bertabrakan dan rusak.

Mobil-mobil yang rusak bisa dimasukkan ke bengkel dan diperbaiki montir, bagaimana bila hati dan jiwa kita yang rusak. Adakah bengkel dan montir yang sanggup memperbaiki 'diri kita' dengan sempurna, sehingga kita bisa melanjutkan perjalanan hidup dengan nyaman?

Kita tak akan pernah mampu mengubah masa lalu, tapi kita akan terus mengambil pelajaran dan manfaat yang berharga dari masa lalu. Jangan pernah menjadikan masa lalu beban masa depan namun ambil hikmahnya sehingga hidup kita menjadi lebih kuat. Tutup bukunya, tapi jangan lupakan pelajarannya.

Agama ini mengajarkan kita supaya berprasangka baik dan bersikap optimistis. Membuang jauh-jauh prasangka buruk dan sikap putus asa. Ikhtiar, doa, dan tawakal secara sempurna menjadi pencetus lahirnya jalan keluar setiap problematika kehidupan.

Allah SWT melarang kita bersikap lemah. Sikap lemah hanya akan membuat diri kita larut dalam keterpurukan tanpa menyelesaikan setiap permasalahan. Bahkan, hingga melahirkan prasangka buruk dan menjauh dari-Nya.

"Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita” (terj. QS At Taubah: 40).

Komentar miring orang lain terhadap kita, jangan dianggap fakta. Kita ini gagal apabila memutuskan 'gagal', jangan biarkan pendapat buruk itu memutuskan sayap-sayap kita. Bersiaplah terbang menuju awan, membelah angkasa menikmati kehidupan. Kebahagiaan itu hadir dari dalam diri kita, demikian pula kecemasan, kekhawatiran dan depresi.

Kita menanam, insya Allah akan menuai hasilnya. Siram dan rawatlah pohon kebaikan kepada siapa pun niscaya Allah akan datangkan hamba-hambaNYA yang terbaik untuk menemani perjalanan kita. Percayalah orang baik itu menjadi solusi atas setiap masalah, adapun orang buruk itu menjadi masalah atas setiap solusi.

Wallahu a'lam bishawab.

(Ust. M. Iqbal - Uniba)

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

 

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Fadlilah Dzikir Laa Ilaaha Illallaah

Hadits Tentang Aqiqah

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan