Featured Post

Cobaan Hidup

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Para nabi itu ujian hidup mereka paling berat, pedih dan mengerikan. Benar, untuk mengetahui ketaatan seorang hamba dihadapan Allah, diberikan kepada kita serangkaian ujian. Dunia yang sementara ini adalah tempat cobaan dan bekerja. Nabi Ibrahim adalah teladan terbaik bagi manusia dalam banyak ujian dan cobaan. Menghadapi orang tua yang musyrik, kaum yang angkuh bahkan penguasa yang dzalim. Dilempar dalam api yang berkobar, pengembara berpindah-pindah tempat tinggal dan 'meninggalkan' istri serta anak 'Ismail' di lembah Mekkah yang tandus dan tak ada tanda-tanda kehidupan.

Dikala Saat Sakit

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Saat Sakit

Setiap kita pasti pernah merasakan sakit, baik sakit secara dzahir maupun sakit secara batin. Hal ini membuktikan bahwa kita ini makhluk lemah yang membutuhkan pertolongan pihak lain.

Adakalanya kita mendapatkan 'takdir' untuk sakit, pasti ada alasan tertentu yang menjadi penyebab itu semua. Tidaklah pernah Allah SWT menetapkan sesuatu tanpa sebab yang mendahuluinya atau tanpa hikmah di balik semua peristiwa.

Orang yang sakit umumnya mengeluhkan penyakit yang dideritanya, baik itu ringan ataupun berat. Rasa sakit terkadang membuat sebagian orang menyerah dengan penyakitnya. Mereka mengeluh dan meminta belas kasihan dari orang lain seakan penyakitnya sudah paling berat dirasakannya.

"Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran - kotoran besi.” (terj HR. Muslim)

Pasti tersimpan mutiara hikmah di balik setiap sakit yang kita alami. Oleh karena itu tak layak bagi kita banyak mengeluh, menggerutu, apalagi su’udzhan (berprasangka buruk) kepada Allah Swt. Lebih buruk lagi, apabila kita sampai mengutuk takdir.

Insya Allah, sakit bisa membuat kita lebih optimis bertahan hidup. Optimis sembuh dan sehat adalah kekuatan moral yang harus dimiliki dengan tidak boleh menyerah berputus asa dengan sakitnya sehingga Allah menentukan untuk berhenti dalam khusnul khotimah.

Insya Allah, bersama sakit kita banyak mengingat Allah, Yang Maha Menyembuhkan. Seringkali kita hanya ingat Allah saat susah, sempit dan mendapat cobaan.

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَآ اِلٰٓى اُمَمٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَاَخَذْنٰهُمْ بِالْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُوْنَ
Sungguh, Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, (tetapi mereka membangkang,) kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar tunduk merendahkan diri (kepada Allah)(QS al-An’am: 42).

Wallahu a'lamu bishawab.

(Ust. M. Iqbal - Uniba)

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Fadlilah Dzikir Laa Ilaaha Illallaah

Hadits Tentang Aqiqah

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan