Featured Post

Cobaan Hidup

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Para nabi itu ujian hidup mereka paling berat, pedih dan mengerikan. Benar, untuk mengetahui ketaatan seorang hamba dihadapan Allah, diberikan kepada kita serangkaian ujian. Dunia yang sementara ini adalah tempat cobaan dan bekerja. Nabi Ibrahim adalah teladan terbaik bagi manusia dalam banyak ujian dan cobaan. Menghadapi orang tua yang musyrik, kaum yang angkuh bahkan penguasa yang dzalim. Dilempar dalam api yang berkobar, pengembara berpindah-pindah tempat tinggal dan 'meninggalkan' istri serta anak 'Ismail' di lembah Mekkah yang tandus dan tak ada tanda-tanda kehidupan.

Terminal Akhir Ramadhan

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Makna puasa tak pernah selesai kita kaji. Kedalaman syariah "puasa" yang juga ditetapkan Allah kepada para Nabi sebelum Nabi SAW, membuatnya menjadi metode / thoriqah yang luar biasa membentuk diri "manusia seutuhnya", ahsani taqwiim.

Puasa lebih mendekatkan kita kepadanNYA. Meningkatkan naluri manusia untuk sadar akan bentuk kejadiannya dan lebih dekat dengan hidayahNYA. Kita menjadi paham betapa sia-sia kekayaan, materi, popularitas, pangkat, rasa kenyang dan semua nikmat dunia tanpa hidayahNYA, kebersyukuran.

ٱلَّذِي خَلَقَ فَسَوَّىٰ ٢ وَٱلَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ ٣ 
yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya). dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk (QS Al A'la 2-3)

إِنَّا هَدَيۡنَٰهُ ٱلسَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرٗا وَإِمَّا كَفُورًا  
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir (QS Al-Insan 3)
Puasa dalam bulan Ramadhan adalah terminal cinta kita pada perjalanan spiritual, menuju kalimat tauhid, Tuhan Yang Esa, abadi dan mutlak. Berakhlak sesuai akhlakNYA dlm sifat "sabar", kekuatan menahan diri dan "memaafkan", kelapangan jiwa menerima kekurangan yang lain.

Puasa dan Ramadhan menggerakkan kita dari kesementaraan menuju kekekalan, yang semu menuju yang sejati dan posisi jauh menuju dekat, bersama dan bersatu dengan Yang Maha Menentukan, Allah SWT.

Ajaran puasa akan merubah arah "hubbudunya", cinta dunia, materi, jabatan dan popularitas menjadi mencintaiNYA dan berujung dicintaiNYA.

Saudaraku,

Momentum akhir Ramadhan bulan puasa adalah menjadikan Allah sebagai prioritas tujuan tertinggi kita. Khusyu' dalam keheningan akan bisa membuka pintu kemuliaan sebagai solusi atas kehidupan.

Akan berdatangan keberkahan hidup kepada kita, kebaikan dan perbaikan diri, sampaikan semua keluh kita kepadaNYA tanpa menuntut dan mendikteNYA. 

Pasrahkan semua masalah kepadaNYA, rendah kan suara dan hati, hindari sikap sombong terhadapNYA. Akan datang kepada kita cahaya, sehingga terlihat jawaban-jawaban dariNYA berupa kebenaran sejati.

Allahu a'lamu bishowab
28 Ramadhan 1440 H

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Fadlilah Dzikir Laa Ilaaha Illallaah

Hadits Tentang Aqiqah

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan