Featured Post

Keluarga Bahagia dan Ikhlas Bahagia

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Betapa banyak orang yang kesepian di tengah hiruk pikuk keramaian bukan karena tak punya keluarga, sahabat atau handai taulan. Namun kurang baiknya hubungan dengan mereka, ada jarak, sekat hati yang memisahkan karena atas nama harga diri, ego, rasa malu ataupun individualisme yang dominan di kota-kota besar. Ada orang - orang shaleh yang namanya diabadikan dalam kitab suci. Allah memuliakan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim, demikian pula 'ayah' Luqman bersama anak-anaknya dalam nasehat kebaikan yang terbaik.

Peduli Sesama

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Hidup akan penuh kebahagiaan bila kita banyak memberi. Pemberian terbaik adalah saat kita tak mengharapkan balasan dari mereka yang kita beri. Seperti pemberian ibu kepada anak-anaknya, hanya memberi tak harap kembali.

Saat memberi mengharapkan imbalan dari mereka yang kita tolong, tetaplah membahagiakan. Kebahagiaan bersyarat, karena dia akan bersiap mendapatkan kekecewaan bila tak mendapat balasan yang diinginkan.

Kepedulian tidak hanya bisa hadir dengan informasi tentang penderitaan masyarakat yang menderita. Namun dibutuhkan interaksi, kedekatan dengan penderitaan. Ikut merasakan penderitaan akan muncul kepekaan sosial yang berujung dengan kepedulian, beramal meringankan / menolong yang menderita.
Najib Khalid Al Amir, penulis buku "Min asalibir Rasul SAW fit Tarbiyah" memberikan metode menanamkan anak-anak kepedulian, sikap empati terhadap sesama. Saling mengunjungi dengan ketulusan diantara teman atau saudara akan mengukuhkan jalinan cinta dan persatuan.

Banyak melibatkan anak bergaul dengan banyak orang akan merangsang mereka berkomunikasi, menyesuaikan diri, belajar memahami orang lain, menahan diri, peka terhadap kebutuhan orang lain dan meningkatkan sikap cepat tanggap terhadap kepentingan yang lain (peduli).

Agama mengajarkan bahwa diantara kita adalah saudara. Tidak boleh terdapat sikap saling menganiaya dan saling membiarkan.

"Barangsiapa yang membantu urusan duniawi saudaranya, Allah akan menolongnya di hari kiamat nanti. Dan barangsiapa yang membebaskan kesulitan saudaranya dari kesulitan duniawi, DIA akan membebaskan dari kesulitan di hari kiamat". (HR Ahmad)

Saudaraku,

Ramadhan hampir berlalu. Ambil kemuliaan bulan ini dengan lebih arif terhadap setiap masalah. Semua masalah pasti ada jawabannya. Jauhi prasangka atas masalah, Tuhan bergantung persepsi hambaNYA. 

Ajak keluarga kita silaturahmi, ini tuntunan untuk mendapatkan kemulianNYA. Bukan mengharap dunia, namun untuk mengasah kepekaan keluarga kita untuk berbagi dan menolong sesama, semata mengharapkan ridhoNYA.

Setiap langkah pertemuan, silaturrahmi pasti punya makna. Tak akan ada yang hilang apalagi kekecewaan. Yang akan tumbuh adalah kebersamaan, persaudaraan dan kasih sayang. Insya Allah.

Allahu a'lamu bishowab
26 Ramadhan 1440 H

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Fadlilah Dzikir Laa Ilaaha Illallaah

Shalat Sunnah Intidhar

Hadits Tentang Walimah

Hadits Tentang Rujuk

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan