Featured Post

Cobaan Hidup

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Para nabi itu ujian hidup mereka paling berat, pedih dan mengerikan. Benar, untuk mengetahui ketaatan seorang hamba dihadapan Allah, diberikan kepada kita serangkaian ujian. Dunia yang sementara ini adalah tempat cobaan dan bekerja. Nabi Ibrahim adalah teladan terbaik bagi manusia dalam banyak ujian dan cobaan. Menghadapi orang tua yang musyrik, kaum yang angkuh bahkan penguasa yang dzalim. Dilempar dalam api yang berkobar, pengembara berpindah-pindah tempat tinggal dan 'meninggalkan' istri serta anak 'Ismail' di lembah Mekkah yang tandus dan tak ada tanda-tanda kehidupan.

Mencintai Allah

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Agama adalah input, adapun nilai - nilai yang diajarkan oleh Allah dan RasulNYA merupakan masukan bagi jiwa manusia. Outputnya adalah amal kesalehan. Keberhasilan pengamalan ajaran agama akan terlihat dalam perilaku sosial, bukan pada simbol - simbol saja.

Kebaikan seorang tidak cukup dilihat dari kesalehan pribadinya saja, namun harus diwujudkan pada kesalehan sosialnya. Manusia akan diliputi kehinaan dimana saja berada kecuali bila mampu menghubungkan tali cinta kepada Allah dan tali cinta kepada sesama.

Ada cara mencintai Tuhanmu sesuai dengan kehendakNYA. Karena banyak diantara kita melakukan perjalanan menuju Allah, namun yang dilalui jalan yang tidak disukaiNYA. Mereka mencipta sendiri jalan yang akan dilewati. Mereka mengira memuja Allah, padahal yang mereka puja adalah diri sendiri.
Bukan ketenangan yang menjadi tujuan dari dzikir - dzikirmu. Tapi ketenangan itu muncul sebagai akibat kuatnya keyakinan dan cintamu kepada Tuhanmu.

Ketenangan dan kedamaian jiwa hakikatnya bersama kebenaran. Sungguh ketenangan itu saat kau hadapkan wajahmu kepada Allah untuk mencari ridhaNYA. 

Saudaraku,

Kukuhkan aqidah dan tauhid sekuat - kuatnya. Gigitlah dengan gerahammu sampai menjiwai setiap kata dan tindakanmu. Cintailah Allah dengan menjadi manusia yang paling banyak manfaatnya bagi manusia. Kembalilah dan berusaha kembali kepadaNYA atas setiap khilaf yang terjadi setiap hari. Manusia memang tempat salah dan lupa.

مَا أُبَالِي عَلَى أَيِّ حَالٍ أَصْبَحْتُ عَلَى مَا أُحِبُّ أَوْ عَلَى مَا أَكْرَهُ ، لأَنِّي لا أَدْرِي الْخَيْرُ فِيمَا أُحِبُّ أَوْ فِيمَا أَكْرَهُ
"Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah diantara keduanya itu yang lebih baik bagiku."Umar bin Khaththab ra

Allahu a'lamu bishowab
8 Ramadhan 1440H

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Fadlilah Dzikir Laa Ilaaha Illallaah

Hadits Tentang Aqiqah

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan