بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم
Negara demokrasi adalah negara yang berasaskan persamaan hak untuk menyuarakan kata hati. Siapa saja boleh bersuara, semua pendapat dihormati tapi jangan keras-keras dan belum tentu didengar.
Melalui Piagam Madinah, Nabi Muhammad SAW pernah menancapkan roh demokrasi dengan merangkul dan memberikan hak suara kepada semua suku, kabilah dan semua agama: Islam, Nasrani, Yahudi dan Majusi. Semua warga masyarakat mendapatkan jaminan sama dalam berkehidupan selama mematuhi Piagam Madinah.
Di Indonesia ada demokrasi yang ditegakkan berwujud demokrasi Pancasila. Setiap warga negara mendapatkan kewajiban dan hak yang sama menyatakan pendapat. Ada saluran aspirasi dalam badan Dewan Perwakilan Rakyat. Wakil Rakyat ini juga pejabat, sebagaimana pemerintah (lembaga eksekutif). Para pejabat bekerja berdasar hukum dan perundang-undangan. Atas nama hukum bisa berdiri di atas segalanya, bahkan di atas Tuhan Yang Maha Esa.
Para penegak hukum bekerja keras demi tegaknya hukum, bukan keadilan. Keadilan menjadi barang mahal yang hanya diperoleh oleh mereka yang punya kuasa dan dana. Tidak sedikit, para penegak hukum yang tertangkap tangan saat menerima suap.
Pejabat yang terpilih sering menyebutkan jabatannya sebagai "Amanah". Amanah berasal dari bahasa Arab " amana" yang berarti percaya. Amanah diberikan orang yang mampu mengamankan harta, jiwa, martabat bahkan nyawa mereka yang memberikan kepercayaan. Amanah itu terkandung tanggung jawab, kepercayaan dan kejujuran; bukan berdasar transaksi jual beli.
Saudaraku,
Jangan berani menghalalkan segala macam cara untuk meraih ambisi jabatan. Pemimpin adalah Imam, bukan sekedar Imam sholat tapi juga Imam kehidupan.
Nabi pernah berpesan.
"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian; mereka memberkati kalian dan kalian memberkatinya. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah mereka yang kalian benci dan mereka membenci kalian; kalian melaknat mereka dan mereka melaknat kalian." (HR Muslim).
Allahu a'lamu bishowab
Masjid Laweyan
19 Ramadhan 1440 H
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ