بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم
Sejarah hidup manusia hanya berkisar empat pasal; lahir, menangis, tertawa dan mati. Ini akan dialami siapapun, mulai rakyat kecil, para jenderal, penguasa dan orang-orang kaya. Kehidupan mereka tak lepas dari dua rasa; manis-pahit, sedih-gembira, lapang-sempit dan suka-duka yg terus berganti dalam tawa dan tangis. Dua rasa yg hakikatnya satu, sebagai ungkapan keyakinan dan rasa iman untuk menyambut ridhoNYA dengan segala karuniaNYA, apapun bentuknya.
Dr Alfred Korzybski, seorang dokter dan pakar matematika pernah merumuskan tentang kebahagiaan yg dikenal dengan "teori Korzybski".
Rumusan teorinya adalah bila anda mengharapkan lebih banyak hidup ini maka anda akan banyak mendapatkan kekecewaan. Perasaan bahagia akan hadir saat sederhana pengharapan anda dan disesuaikan batas-batas lingkungan dan kemampuan anda.
"Tidak mengharapkan sesuatu yg lebih banyak diluar kemampuan".
Inilah rahasia agama mengajarkan agar manusia selalu ridho / rela atas ketentuan dan pembagian Allah dalam semua urusan (Iman kepada Takdir). Pesan Nabi," Hendaklah engkau merasa rela dengan apa yg diberikan Allah kepadamu maka engkau akan menjadi manusia paling kaya di dunia ini" (HR Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).
"Sugih tanpa bondho"; merasa telah cukup atas anugerah yg diterimanya dari Tuhan. Istilah fakir dalam bahasa Arab adalah butuh. Orang Fakir adalah mereka yg kebutuhannya banyak; banyak yg dihajatkan dan diangan-angankan. Sungguh mengerikan betapa banyak saudara-saudara kita yg tampak terlihat "kaya" pada hakekatnya adalah fakir.
Bahagia adalah mereka yg selalu bersyukur dengan "status" yg dialaminya saat ini. Tentunya setelah ikhtiar dan berusaha optimal yg menjadi bagian amal sholeh untuk mencukupi semua persyaratan tanpa melupakan doa agar Allah SWT memberikan RidhoNYA dan mengabulkan hajatnya.
Bahagia adalah tidak mengeluh dengan kenyataan hidup. Mereka yg senantiasa menyadari dan menyesuaikan dengan keadaan yang dialami dipenuhi hati lapang, rasa cinta kepada sesama untuk mendapatkan cintaNYA. Teori orang Jawa; "Nerimo ing pandum".
Saudaraku,
Berbahagialah dengan keadaan yg ada sekarang. Jangan berhenti berusaha menuju perbaikan dan peningkatan kehidupan. Memang tiada rasa gembira tanpa kesusahan. Paling penting terhadap pengalaman pahit yg dirasakan; jangan berulang dan hadapi dengan sikap tegar dan tabah. Berdoalah agar nasib buruk tidak menjadi fitnah yg menjauhkan kita denganNYA.
Ada panggilan penting dalam Qur'an kepada manusia
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30)
Hai jiwa yang tenang. (27) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridlai-Nya. (28) Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, (29) dan masuklah ke dalam surga-Ku. (30) [QS. Al-Fajr : 27-30]
Allahu a'lamu bishowab
2 Ramadhan 1440H
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ