بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم
Kata yang terdengar puitis dan sentimentil, cinta. Kita sulit menjelaskan secara ilmiah makna cinta. Karena cinta adalah rasa di dalamnya melekat pertanggungjawaban.
Cinta tidak pernah lepas dari sejarah keberadaan manusia. Tak dapat diciptakan dan tak bisa dimusnahkan. Ia menembus ruang, waktu dan menghancurkan semua halangan.
Sungguh cinta itu sangat sederhana, tak perlu diperdebatkan dan tak butuh kategori ilmiah. Membunuh cinta berarti memasuki area rasa benci.
Terkadang perasaan cinta dan benci hadir bersamaan. Peristiwa kekerasan, penganiayaan dan pembunuhan yang terjadi di negeri kita belakangan ini sulit dirasakan apakah timbul karena benci ataukah dari rasa cinta.
Cinta dan benci bersatu sempurna. Persengketaan, konflik bisa terjadi dari cermin bahasa yang terlalu mencintai. Sikap "terlalu", bisa menghadirkan aroma kebencian. Inilah cinta yang membutakan, memunculkan kekerasan, anarkisme.
Dibutuhkan cinta yang tulus, jujur dan pantang kekerasan untuk membangun negeri. Cinta itu akan bisa melampaui sekat-sekat ras, bahasa, ideologi dan agama. Seorang yang murni cintanya akan membentuk pribadi yang ramah, toleran dan baik.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (QS Al Baqoroh 186)
Buah rasa cinta akan menghasilkan ketaatan. Cinta kepadaNYA, berarti taat melaksanakan perintahNYA, menjauhi laranganNYA, merasakan kedekatan kepadaNYA; senang bermunajat dihadapanNYA.
Mencintai Allah dalam hatinya akan menjadikan tentram orang-orang beriman. Mereka yang tidak tentram dengan Allah, mereka tak akan pernah tentram dengan yang lainNYA.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (QS Ar Ro'du 28)
Saudaraku,
Tinggalkan kesedihan, hindari sesuatu yang membuatmu susah. Berdiamlah di rumahNYA (i'tikaf); berjalanlah dengan iman. Tuhan sudah dekat, lebih dekat dr urat leher ini, kitalah yang selama ini menjauh dari sisiNYA.
Cintailah DIA, Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Bersikaplah ridho dengan qodho dan qodharNYA. Dengarkan panggilan keimanan untuk menjadi hambaNYA, memasuki surgaNYA. Itulah kabar gembira bahwa kita mendapatkan kebahagiaan kehidupan.
يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَئِنَّةُ ٢٧ ٱرۡجِعِيٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةٗ مَّرۡضِيَّةٗ ٢٨ فَٱدۡخُلِي فِي عِبَٰدِي ٢٩ وَٱدۡخُلِي جَنَّتِي ٣٠
27. Hai jiwa yang tenang . 28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. 29. Maka masuklah ke dalam jama´ah hamba-hamba-Ku. 30. masuklah ke dalam surga-Ku (lQS Al Fajr 27-30)
Allahu'lamu bishowab
Masjid Merdeka
21 Ramadhan 1440H
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ