Featured Post

Cobaan Hidup

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Para nabi itu ujian hidup mereka paling berat, pedih dan mengerikan. Benar, untuk mengetahui ketaatan seorang hamba dihadapan Allah, diberikan kepada kita serangkaian ujian. Dunia yang sementara ini adalah tempat cobaan dan bekerja. Nabi Ibrahim adalah teladan terbaik bagi manusia dalam banyak ujian dan cobaan. Menghadapi orang tua yang musyrik, kaum yang angkuh bahkan penguasa yang dzalim. Dilempar dalam api yang berkobar, pengembara berpindah-pindah tempat tinggal dan 'meninggalkan' istri serta anak 'Ismail' di lembah Mekkah yang tandus dan tak ada tanda-tanda kehidupan.

Thawaf Wada

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Tawaf Wada


Tawaf wada adalah tawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan kota mekah sebagai penghormatan dan memuliakan Baitullah. Seseorang yang melakukan ibadah haji dan umrah diperintahkan bagi mereka untuk melakukan tawaf wada. Tawaf wada ialah kewajiban bagi setiap jamaah haji dan umrah saat mereka hendak meninggalkan Kota Suci Makkah

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: اُمِرَ النَّاسُ اَنْ يَكُوْنَ آخِرُ عَهْدِهِمْ بِاْلبَيْتِ اِلاَّ اَنَّهُ خَفَّفَ عَنْ اْلحَائِضِ. البخارى 2: 195
Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata : “Diperintahkan pada manusia supaya akhir masa mereka adalah (thawaf) di Baitullah, hanya saja beliau memberi keringanan terhadap wanita yang sedang haid”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 195]

عَنْ قَتَادَةَ اَنَّ اَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رض حَدَّثَهُ اَنَّ النَّبِيَّ ص صَلَّى الظُّهْرَ وَ الْعَصْرَ وَ الْمَغْرِبَ وَ الْعِشَاءَ ثُمَّ رَقَدَ رَقْدَةً بِاْلمُحَصَّبِ ثُمَّ رَكِبَ اِلَى اْلبَيْتِ فَطَافَ بِهِ. البخارى 2: 195
Dari Qatadah, bahwasanya Anas bin Malik RA menceritakan kepadanya, bahwasanya Nabi SAW shalat Dhuhur, ‘Ashar, Maghrib dan ‘Isyak, kemudian tidur di Muhashshab, kemudian beliau menaiki kendaraannya ke Baitullah, lalu beliau thawaf di sana”. [HR. Bukhari jiz 2, hal. 195]

عَنْ عَائِشَةَ رض اَنَّ صَفِيَّةَ بِنْتَ حُيَيّ زَوْجَ النَّبِيّ ص حَاضَتْ فَذَكَرْتُ ذلِكَ لِرَسُوْلِ اللهِ ص فَقَالَ: اَحَابِسَتُنَا هِيَ قَالُوْا اِنَّهَا قَدْ اَفَاضَتْ قَالَ: فَلاَ اِذًا. البخارى 2: 195
Dari ‘Aisyah RA bahwasanya Shafiyah binti Huyaiyin istri Nabi SAW haidl, maka aku menceritakan hal itu kepada Rasulullah SAW, maka beliau bersabda, “Apakah dia akan menahan kita (untuk pulang)?”. Para shahabat menjawab, “Sesungguhnya Shafiyah sudah melakukan thawaf ifadlah”. Beliau bersabda, “Jika demikian, maka tidak (menyebabkan kita tertahan untuk melanjutkan perjalanan)”. [HR. Bukhari jiz 2, hal. 195]

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Fadlilah Dzikir Laa Ilaaha Illallaah

Hadits Tentang Aqiqah

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan