Kultum Ramadhan hari ke 20
|
Merubah Jiwa |
Siapa pun kita, pasti ingin berada pada titik puncak kesuksesan. Sebagaimana membangun perusahaan untuk mencapai tujuan yang dicanangkan. Demikian juga komunitas bangsa, berharap menjadi masyarakat yang besar, maju dan berjaya.
Namun tidak semua orang, perusahaan ataupun negara bisa mendapatkan kesuksesan. Pada sejarah kehidupan banyak kita jumpai diantara manusia, organisasi / perusahaan bahkan negara yang mengalami kebangkrutan.
Di pihak yang berbeda, kesuksesan yang diraih oleh orang, organisasi / perusahaan dan komunitas bangsa tidak secara pasti menjadikan mereka semakin meningkat baik kehidupannya. Bahkan 'kesuksesan' adalah menjadi awal dari jalan kelam menuju kegalauan, kegelisahan, kegamangan dan putus asa atas kehidupan mereka.
Sejarah peradaban kehidupan membuktikan bahwa kebesaran selalu dibangun jiwa yang kokoh, pemikiran yang matang, mental yang kuat dan hati yang teguh. Perubahan besar selalu berangkat dari jiwa, bukan harta ataupun kekuasaan.
Manakala jiwa kita berubah akan ada perubahan cara kita memaknai apa-apa yang di lingkungan kita. Pada akhirnya berubah pula sikap, penerimaan dan perilaku kita.
Lihatlah, saat harta, kuasa dan popularitas meningkat tanpa kekuatan jiwa. Manusia seringkali berubah, rasa syukur bisa berubah menjadi takabbur. Sedangkan kesuksesan itu sabar kuncinya, syukur penyuburnya, ikhlas penjaganya. Adapun 'takabbur'/ kesombongan dan merasa hebat adalah perusak yang paling ganas dan mematikan.
Ilmu itu menjagamu. Bertambah ilmu akan menentramkan jiwa dan memperbagus akhlak dan jiwamu, adapun bertambah harta akan menggelisahkan bila tak disertai bertambahan kemurahan hati untuk berbagi.
Jiwa-jiwa menjadi penat. Saat ini tempat-tempat hiburan malam tumbuh pesat menawarkan ruang jiwa yang hampa. Mereka yang datang mencari kesenangan, namun pulang jiwa menjadi lupa, bahkan terhadap diri sendiri. Hingar bingar canda, tawa dan musik tetaplah sepi. Jiwa tak terobati, penuh kepedihan dan luka.
Ramadhan terus berjalan dan masa bertukar. Ayat suci tidak berubah. Pintu Surga masih terbuka lebar, kesempatan kembali masih ada.
Saudaraku, merapatlah di rumah-rumah NYA. Sujud, rukuk dan berdoalah. Sungguh Allah itu dekat, ke mana pun kau arahkan wajah maka akan kau temukan wajahNYA.
"Berdoalah kepadaKU, niscaya AKU kabulkan doamu itu. (QS Al mukmin / Ghaafir: 60)
Apa yang masih merisaukan jiwamu bila DIA senantiasa membersamaimu?
Apa yg membuat lemah jiwamu saat DIA menguatkan orang-orang yang mendatangiNYA?
Tiada daya, tiada kekuatan melainkan semata karena Allah SWT.
Allahu a'lamu bishowab
20 Ramadhan 1439