Kultum Ramadhan hari ke 10
|
Selamat datang kematian |
Hari jum'at telah berlalu, di hari yang sama ada tiga hamba Allah yang saya kenal melalui group-group WhatsApp telah menghadapNYA: Andy Umar Akbar (teman di pesantren), H Guntoro Adiyanto (Tetangga Masjid Laweyan) dan Pak Nardi (tukang Langganan Keluarga). (cerita pak Iqbal) Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.
Dunia memang bukan rumah kita yang asli, akherat adalah kediaman kita yang sebenarnya. Allah adalah tempat kita kembali. Tidak ada satu jiwa pun yang mampu menghindari kematian.
Kematian pasti hadir. Pembicaraan mengenainya bisa menimbulkan pemberontakan, protes keras karena acapkali menimbulkan kepedihan dan kesedihan di setiap jiwa manusia. Karena adanya kesadaran akan hilangnya kecintaan dan kenikmatan dunia yang terlanjur disayangi.
Tidak ada misteri yang selalu mengguncang logika dan perasaan manusia, kecuali misteri kematian. Kaum materialisme ateisme beranggapan kematian adalah musuh kehidupan yang tak bisa mereka kalahkan. Akal dan teknologi tak mampu menelusuri jejak ruh, malaikat maut dan kehidupan setelah kematian.
Agama yang memberi solusi pembicaraan tentang kematian. Optimisme dibangun, rasa cemas khawatir dihilangkan dan ketakutan menjadi sirna.
Ada 300an ayat dalam Al-Qur'an yang mendiskusikan kematian dan kejadian yang akan dihadapi setelahnya. Ada jaminan kebahagiaan, ketentraman dan surga yang penuh kenikmatan bagi mereka yang taat dalam ketaqwaan.
Islam memandang hidup ini sangat berarti. Inilah saat manusia membangun istana "disana" dengan amal-amal kebaikan.
Ilmu, kekuasaan dan kekayaan adalah instrumen kebaikan bukan tujuan kehidupan. Menjadi kebaikan apabila diiringi keyakinan akan kehadiranNYA. Hidup menjadi istiqomah, senantiasa di jalan yang lurus, makan rezeki halal dan menghindar dari pikiran dan perilaku yang tak memberi manfaat.
Pesan Nabi, hidup di dunia ini bagaikan masa tanam dan hasil panennya bisa dinikmati dengan sempurna setelah meninggal.
Al-Qur'an menggambarkan adanya orang-orang yang durhaka, mengingkari nikmat Tuhan, ketika kematian telah datang muncul penyesalan dan memohon kepadaNYA agar dikembalikan lagi ke dunia untuk bisa berbuat kebajikan karena selama hidupnya lebih banyak berbuat kejahatan (Al Mukminuun: 99-100)
Saudaraku, ucapkan:
Selamat Datang Kematian..!
Jemput kematian dengan senyum dan bahagia.
Kita seringkali terlalu angkuh untuk menghadapinya.
Kita masih terlalu picik untuk menemuinya.
Kita masih merasa sombong untuk menjemputnya.
Hidup dan Mati adalah kehendak Allah...
Berdoalah kepadaNYA..
Ya Allah,
Mohon jangan jadikan kami tertipu melihat ilmu, jabatan dan kekayaan dunia ini.
Mohon bila ajal datang, jadikan sebagai hari yang paling membahagiakan karena itulah wisuda akhir hidup bagi kami.
Mohon tetapkan iman dan kecintaan kami kepadaMU dalam kalimat "laa ilaaha illallah" saat ajal menjemput.
Mohon kasih sayangMU, kumpulkan kami bersama hamba yang telah KAU beri nikmat dan ridhoi....
Allahumma Aamiin...
Allahu a'lamu bishowab.