Featured Post

Cobaan Hidup

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Para nabi itu ujian hidup mereka paling berat, pedih dan mengerikan. Benar, untuk mengetahui ketaatan seorang hamba dihadapan Allah, diberikan kepada kita serangkaian ujian. Dunia yang sementara ini adalah tempat cobaan dan bekerja. Nabi Ibrahim adalah teladan terbaik bagi manusia dalam banyak ujian dan cobaan. Menghadapi orang tua yang musyrik, kaum yang angkuh bahkan penguasa yang dzalim. Dilempar dalam api yang berkobar, pengembara berpindah-pindah tempat tinggal dan 'meninggalkan' istri serta anak 'Ismail' di lembah Mekkah yang tandus dan tak ada tanda-tanda kehidupan.

Ramadhan Dan Kedermawanan

Kultum Ramadhan Hari Kedua

Ramadhan dan Kedermawanan

Kultum Ramadhan hari kedua : ramadhan dan kedermawanan
Ramadhan dan Dermawan
Ibnu Abbas menceritakan bahwa Nabi adalah orang yang paling dermawaan dengan kebaikan. Kedermawanan beliau mencapai puncak pada bulan Ramadhan saat bertemu Malaikat Jibril. Pertemuan tiap malam di bulan Ramadhan untuk saling memaparkan bacaan AlQur'an. 


Akhlak Nabi adalah AlQur'an. Beliau ridha dengan keridhaannya dan marah dengan kemarahannya serta bersegera mengerjakan hal-hal yang dianjurkan olehnya. Ramadhan menjadikan beliau lebih dermawan dengan kebaikan "min arriihi almursalah", daripada tiupan angin / sangat-sangat dermawan. 

Manusia yg telah berproses menjadi baik, yakin dunia itu fana dan akherat itu kekal pada akhirnya akan menemukan bahwa memberi lebih membahagiakan ketimbang menerima.

Pernah ada riset di Amerika Serikat, sejumlah peneliti mengumpulkan sejumlah orang. Masing-masing peserta diberi uang $5. Mereka diberi 2 pilihan : membelanjakannya untuk diri sendiri atau memberikannya ke orang lain. Setelah diteliti, grup yg memilih utk memberikan (SEDEKAH) ke orang lain merasa LEBIH BAHAGIA.

Apa yang terjadi pada tubuh manusia saat ia berbagi? Syaraf kesenangan di otak menyala, seolah-olah kita menjadi pihak penerima, bukan pemberi. Hormon endorphin, zat kimia yang berkorelasi dengan rasa senang dan imunitas dalam tubuh terpacu. Tubuh melepaskan oksitosin, biasa dikenal sebagai hormon cinta karena sering muncul saat kita berhubungan intim dan efektif meredakan stress.

Kadar oksitosin yang dilepaskan tubuh akan membuat kita makin berempati kepada orang lain dan ini menular (ke pihak penerima). Itulah kenapa, orang yang menerima kebaikan biasanya ingin membalas kebaikan yang diterimanya atau melakukan kebaikan jg ke orang lain. Benar, kebaikan akan menginspirasi banyak kebaikan lain, laiknya efek domino.

Sepakat dg pendapat Prof dr AA Subiyanto, yg aktif mengurus kegiatan sosial di PMI Solo,  bahwa mereka yang aktif dalam kegiatan sosial, suka menolong teman dan tetangganya mempunyai daya tahan tubuh yang lebih bagus dibanding yang tidak. Sebaliknya dengan perilaku pelit. Perilaku pelit akan meningkatkan hormon pemicu stress di dalam tubuh, sehingga mudah terjangkit bermacam penyakit. 

Ramadhan mendatangkan kedermawanan. Suka berbagi menjadikan lebih sehat dan bugar.

Allahu a'lamu bishowab

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Fadlilah Dzikir Laa Ilaaha Illallaah

Hadits Tentang Aqiqah

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan