Featured Post

Cobaan Hidup

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Para nabi itu ujian hidup mereka paling berat, pedih dan mengerikan. Benar, untuk mengetahui ketaatan seorang hamba dihadapan Allah, diberikan kepada kita serangkaian ujian. Dunia yang sementara ini adalah tempat cobaan dan bekerja. Nabi Ibrahim adalah teladan terbaik bagi manusia dalam banyak ujian dan cobaan. Menghadapi orang tua yang musyrik, kaum yang angkuh bahkan penguasa yang dzalim. Dilempar dalam api yang berkobar, pengembara berpindah-pindah tempat tinggal dan 'meninggalkan' istri serta anak 'Ismail' di lembah Mekkah yang tandus dan tak ada tanda-tanda kehidupan.

Hidup Tak Hanya Sekali

Kultum Ramadhan Hari ke 15

Kultum Ramadhan hari ke 15 hidup tak hanya sekali
Hidup tak hanya sekali
Buyung Rachmansyah, sahabat yang telah pergi, 14 Ramadhan 1439. Malam ini tak tahu mengapa bangun tidur langsung teringat kematian. Saat mata mulai terbuka, seakan-akan roh ini baru saja merasuk dalam tubuh. Terdiam, sulit bergerak, pikiran stagnan, rasanya roh belum menempati diri. Kesadaran melayang-layang dalam diam. 

"Allah memegangi jiwa orang ketika mati dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya. Maka DIA tahan jiwa orang yang telah ditetapkan kematiannya dan melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.. (QS AzZumar: 42)

Mas Buyung, begitu saya memanggil. Tiga tahun lalu menjadi dekat karena dipertemukan dalam kegiatan relawan PMI Solo. Beliau konsultasi tentang ibadah puasanya yang terkadang masih bolong, karena memang benar-benar ada hari yang sangat berat ia jalani. "Diganti dengan hari yang lain," jawabku seperti dituturkan dalam Al-Qur'an. 

Mas Buyung ingin hidup lebih punya arti. Kami tawarkan agar beliau bersedia jadi Duta Kemanusiaan, mewakili kegiatan-kegiatan sosial di PMI Solo. Ada layanan dompet kemanusiaan,  bantuan untuk miskin yang sakit, ada Griya Peduli bagi mereka yang Gila dan ditelantarkan, serta Griya Bahagia untuk para orang tua yang tidak sanggup lagi mandiri dan tidak ada keluarga yang merawat. 

Mas Buyung sangat bersemangat, beliau berjanji akan ajak koleganya untuk peduli. Beliau menyadari hidup tidak hanya didunia saja. Dunia adalah episode awal dari kehidupan. Episode kedua adalah kematian saat kontrak di dunia selesai.

Kehidupan di dunia teramat singkat, dan penuh permainan yang melalaikan, "Innamal hayaatud dunya illa la'ibun wa lahwun (QS Al Hadid: 20).

Sahabat, lihatlah masa depan kita. Masa depan kita bukan besok disaat kita dewasa dan tua, karena itu adalah sesuatu yang belum pasti. Kita belum tentu bisa hidup sampai tua. Kita tak tahu batas akhir umur kita. Masa depan kita adalah kehidupan setelah kematian. Itulah yang pasti terjadi. 

Perjalanan saat ini menentukan alur perjalanan berikutnya. Bagaimana gambaran keadaan kita pada episode yang akan datang. Itu tergantung apa yang kita perbuat saat ini. 

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah niscaya akan melihat balasannya, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya akan melihat balasannya pula. (QS alZalzalah: 7-9)

Mas Buyung anda sudah buktikan dengan mengajak teman-teman secara rutin di Griya PMI di Mojosongo, menghibur mereka yang menderita. Bila kita ingin beramal sebagaimana almarhum lakukan ada ratusan kotak Dompet Kemanusiaan yang menanti ditempatkan di Solo sekitarnya. Semoga amal kebajikan kita diterima disisiNYA. (sumber Pak Iqbal)

Allahu a'lamu bishowab

15 Ramadhan 1439

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Fadlilah Dzikir Laa Ilaaha Illallaah

Hadits Tentang Aqiqah

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan