Featured Post

Belajarlah Dari Mereka

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Berusahalah belajar dari mereka yang menempatkan keimanan dan keyakinan besar atas pertolongan Allah pada awal kerja - kerja mereka. Inilah perbedaan orang - orang 'besar' dengan orang - orang biasa. Besar, karena keyakinan kpada Allah Yang Maha Memampukan dan Memberikan Kemenangan atas siapa saja yang dikehendaki-Nya.

Tanda - Tanda Datangnya Hari Kiamat

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Hidup Sesudah Mati

Tanda - Tanda Datangnya Kiamat

Dan orang yang sudah mati itu akan dibangkitkan besok pada hari kiamat. Adapun kapan terjadinya kiamat, hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Firman Allah SWT :

يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسَاهَا، قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبّيْ لاَ يُجَلّيْهَا لِوَقْتِهَا اِلاَّ هُوَ، ثَقُلَتْ فِى السَّموَاتِ وَ اْلاَرْضِ، لاَ تَأْتِيْكُمْ اِلاَّ بَغْتَةً، يَسْئَلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا، قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللهِ وَ لكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ. الاعراف:187
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, “Bilakah terjadinya?”. Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku, tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, “Sesung-guhnya pengetahuan tentang hari qiyamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. [QS. Al-A’raaf : 187]

وَ اِنَّ السَّاعَةَ اتِيَةٌ لاَّ رَيْبَ فِيْهَا، وَ اِنَّ اللهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى اْلقُبُوْرِ. الحج:7
Dan sesungguhnya hari qiyamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya, dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam qubur. [QS. Al-Hajj : 7]

اِنَّ السَّاعَةَ اتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعى. طه:15
Sesungguhnya hari qiyamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. [QS. Thaahaa : 15]

اِنَّ السَّاعَةَ َلاتِيَةٌ لاَّ رَيْبَ فِيْهَا، وَلكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يُؤْمِنُوْنَ. المؤمن:59
Sesungguhnya hari qiyamat itu pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman. [QS. Mukmin : 59]

اِنَّ اللهَ عِنْدَه عِلْمُ السَّاعَةِ وَ يُنَزّلُ اْلغَيْثَ وَ يَعْلَمُ مَا فِى اْلاَرْحَامِ، وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا، وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ بِاَيّ اَرْضٍ تَمُوْتُ، اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ. لقمان:34
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari qiyamat, dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. [QS. Luqman : 34]

يَسْئَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ، قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللهِ، وَ مَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُوْنُ قَرِيْبًا. الاحزاب:63
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. [QS. Al-Ahzaab : 63]

Dan Nabi SAW sendiri hanya diberitahu tentang tanda-tandanya. Adapun tanda-tanda tentang datangnya hari kiamat, diantaranya sebagai berikut :

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ص بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَاَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ: مَا اْلاِيْمَانُ؟ قَالَ: اَْلاِيْمَانُ اَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَ مَلاَئِكَتِهِ وَ بِلِقَائِهِ وَ رُسُلِهِ وَ تُؤْمِنَ بِاْلبَعْثِ. قَالَ: مَا اْلاِسْلاَمُ؟ قَالَ: َاْلاِسْلاَمُ اَنْ تَعْبُدَ اللهَ وَ لاَ تُشْرِكَ بِهِ وَ تُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَ تُؤَدّيَ الزَّكَاةَ اْلمَفْرُوْضَةَ وَ تَصُوْمَ رَمَضَانَ. قَالَ: وَ مَا اْلاِحْسَانُ؟ قَالَ: اَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَاَنَّكَ تَرَاهُ، فَاِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَاِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ: مَتَى السَّاعَةُ؟ قَالَ: مَا اْلمَسْؤُلُ بِاَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ وَ سَاُخْبِرُكَ عَنْ اَشْرَاطِهَا. اِذَا وَلَدَتِ اْلاَمَةُ رَبَّهَا وَ اِذَا تَطَاوَلَ رُعَاةُ اْلاِبِلِ اْلبُهْمُ فِى اْلبُنْيَانِ فِى خَمْسٍ لاَ يَعْلَمُهُنَّ اِلاَّ اللهُ. ثُمَّ تَلاَ النَّبِيُّ ص {اِنَّ اللهَ عِنْدَه عِلْمُ السَّاعَةِ} ثُمَّ اَدْبَرَ. فَقَالَ: رُدُّوْهُ فَلَمْ يَرَوْا شَيْئًا. فَقَالَ: هذَا جِبْرِيْلُ جَاءَ يُعَلّمُ النَّاسَ دِيْنَهُمْ. البخارى 1: 18
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Pada suatu hari Rasulullah SAW berada di tengah-tengah shahabatnya, lalu ada seorang laki-laki datang seraya bertanya, “Apakah iman itu?”. Beliau bersabda, “Iman adalah kamu percaya kepada Allah, malaikat-Nya, bertemu dengan-Nya, (iman kepada) rasul-rasul-Nya, dan kamu percaya kepada hari berbangkit”. Ia bertanya lagi, “Apakah Islam itu?”. Beliau SAW bersabda, “Islam itu adalah kamu menyembah Allah dan tidak mensekutukan-Nya, kamu mendirikan shalat, menunaikan zakat yang difardlukan dan puasa Ramadlan”. Ia bertanya lagi, “Apakah ihsan itu?”. Beliau SAW bersabda, “Ihsan ialah kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan apabila kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat kamu”. Ia bertanya lagi, “Kapankah datangnya qiyamat ?”. Beliau SAW bersabda, “Yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya ?. Namun aku beritahukan kepadamu tentang tanda-tandanya. Yaitu : apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan para penggembala unta yang miskin bermewah-mewah dan bermegah-megah dengan bangunan rumahnya. Dalam lima hal tidak ada yang mengetahui kecuali hanya Allah”. Kemudian Nabi SAW membaca ayat yang artinya (Sesungguhnya Allah, di sisi-Nya lah pengetahuan tentang hari qiyamat). Kemudian oang yang bertanya itu berpaling. Lalu beliau bersabda, “Suruhlah ia kembali lagi”. Namun para shahabat tidak melihatnya lagi, lalu beliau bersabda, “Itu tadi adalah Jibril, datang untuk mengajar manusia tentang agama mereka”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 18]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: سَلُوْنِى فَهَابُوْهُ اَنْ يَسْأَلُوْهُ فَجَاءَ رَجُلٌ فَجَلَسَ عِنْدَ رُكْبَتَيْهِ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا اْلاِسْلاَمُ؟ قَالَ: لاَ تُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا وَ تُقِيْمُ الصَّلاَةَ وَ تُؤْتِى الزَّكَاةَ وَ تَصُوْمُ رَمَضَانَ. قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا اْلاِيْمَانُ؟ قَالَ: اَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَ مَلاَئِكَتِهِ وَ كِتَابِهِ وَ لِقَائِهِ وَ رُسُلِهِ وَ تُؤْمِنَ بِاْلبَعْثِ وَ تُؤْمِنَ بِاْلقَدَرِ كُلّهِ. قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا اْلاِحْسَانُ؟ قَالَ: اَنْ تَخْشَى اللهَ كَاَنَّكَ تَرَاهُ فَاِنَّكَ اِنْ لاَ تَكُنْ تَرَاهُ فَاِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَتَى تَقُوْمُ السَّاعَةُ؟ قَالَ: مَا اْلمَسْؤُلُ عَنْهَا بِاَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ وَ سَاُحَدّثُكَ عَنْ اَشْرَاطِهَا. اِذَا رَأَيْتَ اْلمَرْأَةَ تَلِدُ رَبَّهَا فَذَاكَ مِنْ اَشْرَاطِهَا وَ اِذَا رَأَيْتَ اْلحُفَاةَ اْلعُرَاةَ الصُّمَّ الْبُكْمَ مُلُوْكَ اْلاَرْضِ فَذَاكَ مِنْ اَشْرَاطِهَا وَ اِذَا رَأَيْتَ رِعَاءَ اْلبَهْمِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِى اْلبُنْيَانِ فَذَاكَ مِنْ اَشْرَاطِهَا فِى خَمْسٍ مِنَ اْلغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهُنَّ اِلاَّ اللهُ. ثُمَّ قَرَأَ (اِنَّ اللهَ عِنْدَه عِلْمُ السَّاعَةِ وَ يُنَزّلُ اْلغَيْثَ وَ يَعْلَمُ مَا فِى اْلاَرْحَامِ، وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا، وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ بِاَيّ اَرْضٍ تَمُوْتُ، اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ) قَالَ: ثُمَّ قَامَ الرَّجُلُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: رُدُّوْهُ عَلَيَّ فَالْتُمِسَ فَلَمْ يَجِدُوْهُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: هذَا جِبْرِيْلُ اَرَادَ اَنْ تَعَلَّمُوْا اِذْ لَمْ تَسْأَلُوْا. مسلم 1: 8
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Bertanyalah kalian kepadaku!”. Para shahabat enggan bertanya. Lalu datang seorang laki-laki, dia duduk pada kedua lututnya dan bertanya, “Ya Rasulullah, apakah Islam itu?”. Rasulullah SAW menjawab, “Engkau tidak menyekutukan sesuatu apapun kepada Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan berpuasa Ramadlan”. Orang itu berkata, “Engkau benar”. Orang itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah, apakah iman itu?”. Rasulullah SAW menjawab, “Yaitu engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-Nya, tentang bertemu dengan-Nya, para utusan-Nya dan beriman pada hari berbangkit, serta beriman kepada taqdir seluruhnya”. Orang itu berkata, “Engkau benar”. Orang itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah, apakah ihsan itu?”. Rasulullah SAW bersabda, “Yaitu engkau takut kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia selalu Melihatmu”. Orang itu berkata, “Engkau benar”. Orang itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah, kapankah hari kiamat terjadi?”. Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang ditanya tentang masalah itu tidak lebih mengetahui daripada orang yang bertanya? Tetapi akan kuberitahukan kepadamu tanda-tandanya. Apabila kamu melihat ada seorang perempuan melahirkan majikannya, maka itu merupakan sebagian dari tanda-tandanya. Apabila kamu melihat orang yang semula tidak bersandal, telanjang, tuli dan bisu (miskin dan bodoh) menjadi penguasa di bumi, itu adalah termasuk diantara tanda-tandanya. Apabila kamu melihat orang-orang penggembala kambing saling bermewah-mewah dan bermegah-megah dalam bangunan, maka itulah diantara tanda-tandanya. Ada lima perkara ghaib tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah”. Kemudian Rasulullah SAW membaca surat Luqman : 34, yang artinya “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari qiyamat, dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. Kemudian orang itu bangkit (berpaling),lalu Rasulullah SAW bersabda, “Panggillah dia kembali!”. Orang itu dicari-cari, tetapi para shahabat tidak dapat menemukannya. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Itu tadi adalah Jibril, dia ingin agar kalian belajar, karena kalian tidak mau bertanya”. [HR. Muslim juz 1, hal. 40]

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ يُرْفَعَ اْلعِلْمُ وَ يَثْبُتَ اْلجَهْلُ وَ يُشْرَبَ اْلخَمْرُ وَ يَظْهَرَ الزّنَا. البخارى 1: 28
Dari Anas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebagian dari tanda-tanda kiamat adalah dihilangkannya ilmu, ditetapkannya kebodohan, diminumnya khamr dan merajalelanya perzinaan”. [HR. Bukhari juz 1 hal. 28]

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: َلاُحَدّثَنَّكُمْ حَدِيْثًا لاَ يُحَدّثُكُمْ اَحَدٌ بَعْدِى سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ يَقِلَّ اْلعِلْمُ وَ يَظْهَرَ اْلجَهْلُ وَ يَظْهَرَ الزّنَا وَ تَكْثُرَ النّسَاءُ وَ يَقِلَّ الرّجَالُ حَتَّى يَكُوْنَ لِخَمْسِيْنَ امْرَأَةً اْلقَيّمُ اْلوَاحِدُ. البخارى 1: 28
Dari Anas RA, ia berkata : Sesungguhnya aku ceritakan kepadamu suatu hadits yang tidak diceritakan kepadanya oleh seorangpun sesudah saya. Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebagian dari tanda-tanda qiyamat adalah menyedikitnya ilmu, nampaknya kebodohan dan perzinaan, banyaknya wanita dan sedikitnya laki-laki sehingga lima puluh wanita satu laki-laki yang mengurus”. [HR. Bukhari juz hal. 28]

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ اَنَّهُ قَالَ: اُحَدّثُكُمْ حَدِيْثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص لاَ يُحَدّثُكُمْ اَحَدٌ بَعْدِى اَنَّهُ سَمِعَهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ يُرْفَعَ اْلعِلْمُ وَ يَظْهَرَ اْلجَهْلُ وَ يَفْشُوَ الزّنَا وَ تُشْرَبَ اْلخَمْرُ وَ يَكْثُرَ النّسَاءُ وَ يَقِلَّ الرّجَالُ حَتَّى يَكُوْنَ لِخَمْسِيْنَ امْرَأَةٍ قَيّمٌ وَاحِدٌ. الترمذى 3: 333
Dari Anas bin Malik bahwa dia berkata : Aku menceritakan kepadamu sebuah hadits yang aku dengar dari Rasulullah SAW yang tidak seorangpun menceritakan kepadamu sepeninggalku, bahwa dia mendengar dari Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebagian dari tanda-tanda hari kiamat adalah ilmu diangkat, zina dilakukan terang-terangan, arak diminum, wanita semakin banyak dan laki-laki semakin sedikit sehingga lima puluh wanita memiliki seorang laki-laki yang bertanggungjawab atas mereka”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal 333]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَخْرُجَ نَارٌ مِنْ اَرْضِ اْلحِجَازِ تُضِيْءُ اَعْنَاقَ اْلاِبِلِ بِبُصْرَى. البخارى 8: 100
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah kiamat itu datang sehingga api keluar (memancar) dari tanah Hijaz, yang menyinari batang leher unta-unta di Bushra (kota di Syam)”. [HR. Bukhari juz 8 hal. 100]

عَنْ حَارِثَةَ بْنِ وَهْبٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: تَصَدَّقُوْا فَسَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَمْشِى الرَّجُلُ بِصَدَقَتِهِ فَلاَ يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا.البخارى8 : 101
Dari Haritsah bin Wahab, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bershadaqahlah kalian, karena akan datang suatu masa terhadap manusia dimana orang laki-laki berjalan dengan (membawa) shadaqahnya, maka ia tidak menemukan orang yang mau menerimanya”. [HR. Bukhari juz 8 hal. 101]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَقْتَتِلَ فِئَتَانِ عَظِيْمَتَانِ يَكُوْنُ بَيْنَهُمَا مَقْتَلَةٌ عَظِيْمَةٌ دَعْوَتُهُمَا وَاحِدَةٌ وَ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُوْنَ كَذَّابُوْنَ قَرِيْبٌ مِنْ ثَلاَثِيْنَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ اَنَّهُ رَسُوْلُ اللهِ وَ حَتَّى يُقْبَضَ اْلعِلْمُ وَ تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ وَ يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَ تَظْهَرَ اْلفِتَنُ وَ يَكْثُرَ اْلهَرْجُ وَ هُوَ اْلقَتْلُ وَ حَتَّى يَكْثُرَ فِيْكُمُ اْلمَالُ فَيَفِيْضَ حَتَّى يُهِمَّ رَبَّ اْلمَالِ مَنْ يَقْبَلُ صَدَقَتَهُ وَ حَتَّى يَعْرِضَهُ عَلَيْهِ فَيَقُوْلَ الَّذِى يَعْرِضُهُ عَلَيْهِ لاَ اَرَبَ لِى بِهِ وَ حَتَّى يَتَطَاوَلَ النَّاسُ فِى اْلبُنْيَانِ وَ حَتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ بِقَبْرِ الرَّجُلِ فَيَقُوْلُ يَا لَيْتَنِى مَكَانَهُ وَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَاِذَا طَلَعَتْ وَ رَآهَا النَّاسُ يَعْنِى آمَنُوْا اَجْمَعُوْنَ فَذلِكَ حِيْنَ (لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِى اِيْمَانِهَا خَيْرًا) وَ لَتَقُوْمَنَّ السَّاعَةُ وَ قَدْ نَشَرَ الرَّجُلاَنِ ثَوْبَهُمَا بَيْنَهُمَا فَلاَ يَتَبَايَعَانِهِ وَ لاَ يَطْوِيَانِهِ وَ لَتَقُوْمَنَّ السَّاعَةُ وَ قَدِ انْصَرَفَ الرَّجُلُ بِلَبَنِ لِقْحَتِهِ فَلاَ يَطْعَمُهُ وَ لَتَقُوْمَنَّ السَّاعَةُ وَ هُوَ يُلِيْطُ حَوْضَهُ فَلاَ يَسْقِى فِيْهِ وَ لَتَقُوْمَنَّ السَّاعَةُ وَ قَدْ رَفَعَ اُكْلَتَهُ اِلَى فِيْهِ فَلاَ يَطْعَمُهَا. البخارى 8: 101
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah hari kiamat tiba sehingga dua golongan besar berperang, dimana terjadi pembunuhan besar antara keduanya, sedang seruan keduanya adalah satu. Dan (kiamat itu tidak datang) sehingga dibangkitkan Dajjal-dajjal para pendusta yang mendekati (jumlah) tiga puluh orang, dimana semuanya menyatakan dirinya sebagai utusan Allah. Dan (kiamat itu tidak datang) sehingga ilmu dicabut, banyak terjadi gempa bumi, waktu berdekatan, fitnah-fitnah bermunculan dan banyak pembunuhan. Dan sehingga harta melimpah pada kamu, maka harta itu membanjir hingga menyusahkan pemilik harta itu, siapa yang akan menerima shadaqahnya, dan sehingga ia menawarkan hartanya itu, maka orang yang ditawari mengatakan, “Aku tidak membutuhkan harta itu”, dan sehingga manusia berlomba menjulangkan bangunan, dan sehingga orang laki-laki lewat pada qubur orang laki-laki, maka ia berkata, “Aduhai kiranya aku berada di tempatnya”, dan sehingga matahari muncul dari barat. Maka apabila matahari muncul (dari barat) dan orang-orang melihatnya, maka mereka beriman semuanya. Maka itulah masa “Tidaklah bermanfaat iman seseorang kepada dirinya yang tadinya belum beriman, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam imannya”. Dan pastilah qiyamat itu tiba, sedang dua orang laki-laki membentangkan pakaian (berjual-beli) maka keduanya tidak jadi mengadakan jual-beli dan keduanya tidak melipatnya. Pastilah kiamat itu datang sedang orang laki-laki berpaling dengan membawa air susu untanya, maka dia tidak jadi meminumnya. Pastilah kiamat itu datang, sedang ia memperbaiki telaganya, maka ia tidak memberi minum darinya. Dan pastilah qiyamat itu datang sedang ia telah mengangkat suapan makannya ke mulutnya, maka ia tidak jadi memakannya”. [HR. Bukhari juz 8 hal. 101]

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: يَجِيْءُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَنْزِلَ فِى نَاحِيَةِ اْلمَدِيْنَةِ ثُمَّ تَرْجُفُ اْلمَدِينَةُ ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ فَيَخْرُجُ اِلَيْهِ كُلُّ كَافِرٍ وَ مُنَافِقٍ. البخارى 8: 102
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Dajjal akan datang hingga bertempat di pinggir Madinah, kemudian Madinah bergoncang tiga kali goncangan, maka keluarlah kepadanya setiap orang kafir dan munafiq”. [HR. Bukhari juz 8 hal. 102]

عَنْ اَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لاَ يَدْخُلُ اْلمَدِيْنَةَ رُعْبُ اْلمَسِيْحِ الدَّجَّالِ وَ لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ اَبْوَابٍ عَلَى كُلّ بَابٍ مَلَكَانِ. البخارى 8: 102
Dari Abu Bakrah, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Ketakutan pada Masiihid Dajjal tidak akan masuk Madinah. Dan pada hari itu untuk Madinah terdapat tujuh pintu dimana setiap pintu terjaga dua malaikat”. [HR. Bukhari juz 8 hal. 102]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنَ عُمَرَ رض: قَالَ: قَامَ رَسُوْلُ اللهِ ص فِى النَّاسِ فَاَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَا هُوَ اَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: اِنّى َلاُنْذِرُكُمُوْهُ وَ مَا مِنْ نَبِيّ اِلاَّ وَ قَدْ اَنْذَرَهُ قَوْمَهُ وَ لَكِنّى سَأَقُوْلُ لَكُمْ فِيْهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ، اِنَّهُ اَعْوَرُ وَ اِنَّ اللهَ لَيْسَ بِاَعْوَرَ. البخارى 8: 102
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA, dia berkata : Rasulullah SAW berdiri kepada orang-orang, maka beliau memuji Allah dengan pujian yang merupakan haq Allah, kemudian beliau menceritakan tentang Dajjal, maka beliau bersabda, “Sesungguhnya aku memperingatkan kamu sekalian pada Dajjal, dan tidak ada seorang nabi pun kecuali dia sungguh memperingatkan kaumnya tentang Dajjal, tetapi aku akan mengatakan kepadamu mengenai Dajjal dengan suatu perkataan yang belum dikatakan oleh seorang nabi pun kepada kaumnya. Sesungguhnya dia (Dajjal) matanya buta sebelah, dan sesungguhnya Allah tidaklah buta sebelah”. [HR. Bukhari juz 8 hal. 102]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: بَيْنَا اَنَا نَائِمٌ اَطُوْفُ بِاْلكَعْبَةِ فَاِذَا رَجُلٌ آدَمُ سَبْطُ الشَّعَرِ يَنْطُفُ اَوْ يُهَرَاقُ رَأْسُهُ مَاءً. قُلْتُ: مَنْ هذَا؟ قَالُوْا: اِبْنُ مَرْيَمَ. ثُمَّ ذَهَبْتُ اَلْتَفِتُ فَاِذَا رَجُلٌ جَسِيْمٌ اَحْمَرُ جَعْدُ الرَّأْسِ اَعْوَرُ الْعَيْنِ كَاَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ. قَالُوْا هذَا الدَّجَّالُ اَقْرَبُ النَّاسِ بِهِ شَبَهًا ابْنُ قَطَنٍ رَجُلٌ مِنْ خُزَاعَةَ. البخارى
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku sedang tidur, aku (bermimpi) thawaf di Ka’bah, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit sawo matang dan berambut lurus, sedang kepalanya meneteskan (atau dituangkan) air. Aku bertanya, “Siapakah itu?”. Mereka menjawab, “(Isa) Putra Maryam”. Kemudian aku menoleh, tiba-tiba ada seorang laki-laki berperawakan besar, berkulit merah, berambut keriting dan buta mata sebelah, sungguh matanya seperti buah anggur yang menonjol. Mereka mengatakan, “Itu Dajjal”, orang yang paling dekat keserupaannya adalah Ibnu Qathan, yaitu laki-laki dari Khuza’ah”. [HR. Bukhari juz 8 hal. 102]

عَنْ حُذَيْفَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ فِى الدَّجَّالِ: اِنَّ مَعَهُ مَاءً وَ نَارًا فَنَارُهُ مَاءٌ بَارِدٌ وَ مَاؤُهُ نَارٌ. قَالَ اَبُوْ مَسْعُوْدٍ: اَنَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص. البخارى
Dari Hudzaifah, dari Nabi SAW, beliau bersabda mengenai Dajjal, “Sesungguhnya bersama dia adalah air dan api, maka apinya adalah air dingin dan airnya adalah api”. Ibnu Mas’ud berkata, “Aku mendengar demikian dari Rasulullah SAW”. [HR. Bukhari juz 8 hal. 103]

عَنِ ابْنِ اْلمُسَيَّبِ اَنَّهُ سَمِعَ اَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: وَ الَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَيُوْشِكَنَّ اَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ ص حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ وَ يَقْتُلَ اْلخِنْزِيْرَ وَ يَضَعَ اْلجِزْيَةَ وَ يَفِيْضُ اْلمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ اَحَدٌ. مسلم 1: 135
Dari Ibnu Musayyab, bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Demi Tuhan yang menguasai diriku, sungguh telah dekat waktunya ‘Isa bin Maryam turun pada kalian untuk menjadi hakim yang adil. Dia akan mematahkan salib, membunuh babi dan tidak menerima upeti. Dan harta akan melimpah, sehingga tak seorangpun mau menerimanya”. [HR. Muslim juz 1, hal. 135]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: وَ اللهِ لَيَنْزِلَنَّ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَادِلاً فَلَيَكْسِرَنَّ الصَّلِيْبَ وَ لَيَقْتُلَنَّ اْلخِنْزِيْرَ وَ لَيَضَعَنَّ اْلجِزْيَةَ وَ لَتُتْرَكَنَّ اْلقِلاَصُ فَلاَ يُسْعَى عَلَيْهَا وَ لَتَذْهَبَنَّ الشَّحْنَاءُ وَ التَّبَاغُضُ وَ التَّحَاسُدُ وَ لَيَدْعُوَنَّ اِلَى اْلمَالِ فَلاَ يَقْبَلُهُ اَحَدٌ. مسلم 1: 136
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, Ibnu Maryam (‘Isa) benar-benar akan turun sebagai hakim yang adil. Dia akan memecahkan salib, membunuh babi dan tidak menerima jizyah. Unta muda akan ditinggalkan, tidak lagi diidamkan. Permusuhan, saling benci dan saling iri akan hilang. Harta disodorkan, tetapi tak seorang pun mau menerimanya”. [HR. Muslim juz 1, hal. 136]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كَيْفَ اَنْتُمْ اِذَا نَزَلَ فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ فَاَمَّكُمْ مِنْكُمْ؟ فَقُلْتُ ِلابْنِ اَبِى ذِئْبٍ اِنَّ اْلاَوْزَاعِيَّ حَدَّثَنَا عَنِ الزُّهْرِيّ عَنْ نَافِعٍ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ وَ اِمَامُكُمْ مِنْكُمْ قَالَ ابْنُ اَبِى ذِئْبٍ: تَدْرِي مَا اَمَّكُمْ مِنْكُمْ؟ قُلْتُ: تُخْبِرُنِى. قَالَ فَاَمَّكُمْ بِكِتَابِ رَبّكُمْ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى وَ سُنَّةِ نَبِيّكُمْ ص. مسلم 1: 137
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Bagaimanakah kalian bila Ibnu Maryam turun pada kalian, lalu menjadi imam kalian dari kalian?”. Aku (Walid bin Muslim, perawi) berkata kepada Ibnu Abu Dzi’bi bahwa, “Al-Auza’iy juga menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Nafi’, dari Abu Hurairah, “dan imam kalian diantara kalian”. Ibnu Abu Dzi’bi bertanya, “Tahukah engkau apa yang dimaksud dengan menjadi imam kalian dari kalian?”. Aku berkata, “Beritahukanlah kepadaku”. Ibnu Abu Dzi’bi berkata, “Dia (‘Isa) menjadi imam kalian dengan menggunakan Kitab Tuhan kalian Tabaaraka wa Ta’aalaa dan Sunnah nabi kalian Muhammad SAW”. [HR. Muslim juz 1, hal. 137]

عَنْ مُجَمّعِ بْنِ جَارِيَةَ اْلاَنْصَارِيّ يَقُوْلُ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: يَقْتُلُ ابْنُ مَرْيَمَ الدَّجَّالَ بِبَابِ لُدّ. الترمذى 3: 350
Dari Mujamma’ bin Jariyah Al-Anshari berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Ibnu Maryam membunuh Dajjal di pintu Ludd”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 350]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَاِذَا طَلَعَتْ مِنْ مَغْرِبِهَا آمَنَ النَّاسُ كُلُّهُمْ اَجْمَعُوْنَ فَيَوْمَئِذٍ (لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِى اِيْمَانِهَا خَيْرًا). مسلم 1: 137
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hari kiamat tidak akan terjadi sampai matahari terbit dari arah baratnya. Apabila matahari telah terbit dari barat, maka manusia seluruhnya akan beriman. Tetapi pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelumnya, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam imannya”. [HR. Muslim juz 1, hal. 137]

عَنْ اَنَسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يُقَالَ فِى اْلاَرْضِ اَللهُ اَللهُ. مسلم 1: 131
Dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hari qiyamat tidak bakal terjadi sampai tidak dikatakan lagi di bumi : Allah, Allah”. [HR. Muslim juz 1 hal. 131]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ بِقَبْرِ الرَّجُلِ فَيَقُوْلُ يَا لَيْتَنِي مَكَانَهُ . البخارى 8: 100
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Tidaklah kiamat datang sehingga orang laki-laki lewat pada qubur orang laki-laki, maka dia mengatakan : Aduhai kiranya aku di tempat dia”. [HR. Bukhari juz 8 hal. 100]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَضْطَرِبَ اَلَيَاتُ نِسَاءِ دَوْسٍ عَلَى ذِى اْلخَلَصَةِ وَ ذُو اْلخَلَصَةِ طَاغِيَةُ دَوْسٍ الَّتِي كَانُوْا يَعْبُدُوْنَ فِى اْلجَاهِلِيَّةِ. البخارى 8: 100
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah kiamat datang sehingga pantat orang-orang perempuan qabilah Daus bergerak-gerak pada Dzul Khalashah”. Dzul Khalashah adalah berhala Daus, yang mereka sembah di masa Jahiliyah. [HR. Bukhari juz 8 hal. 100]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَخْرُجَ رَجُلٌ مِنْ قَحْطَانَ يَسُوْقُ النَّاسَ بِعَصَاهُ. البخارى 8: 100
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah kiamat itu datang sehingga seorang laki-laki dari Qathan keluar menggiring manusia dengan tongkatnya”. [HR. Bukhari juz 8 hal. 100]

عَنِ اْلمُغِيْرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ: مَا سَأَلَ اَحَدٌ النَّبِيَّ ص عَنِ الدَّجَّالِ اَكْثَرَ مَا سَأَلْتُهُ وَ اِنَّهُ قَالَ لِى مَا يَضُرُّكَ مِنْهُ قُلْتُ ِلاَنَّهُمْ يَقُوْلُوْنَ اِنَّ مَعَهُ جَبَلَ خُبْزٍ وَ نَهَرَ مَاءٍ. قَالَ: هُوَ اَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ ذلِكَ. البخارى 8: 101
Dari Mughirah bin Syu’bah, ia berkata : Tidak ada seorang yang bertanya kepada Nabi SAW mengenai Dajjal seperti (sebanyak) yang aku tanyakan kepada beliau, dan sungguh beliau bersabda kepadaku, “Tidaklah dia (Dajjal) madlarat terhadap kamu sedikitpun”. Aku berkata, “Karena mereka mengatakan bahwa bersama Dajjal adalah gunung roti dan sungai air”. Beliau bersabda, “Itu, lebih mudah bagi Allah (membuat sesuatu) dari pada demikian. [HR. Bukhari juz 8 hal. 101]

عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ قَالَ: حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ ص يَوْمًا حَدِيْثًا طَوِيْلاً عَنِ الدَّجَّالِ فَكَانَ فِيْمَا يُحَدّثُنَا بِهِ اَنَّهُ قَالَ: يَأْتِى الدَّجَّالُ وَ هُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْهِ اَنْ يَدْخُلَ نِقَابَ اْلمَدِيْنَةِ فَيَنْزِلُ بَعْضَ السّبَاخِ الَّتِيْ تَلِى اْلمَدِيْنَةَ فَيَخْرُجُ اِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ وَ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ اَوْ مِنْ خِيَارِ النَّاسِ فَيَقُوْلُ: اَشْهَدُ اَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِى حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ ص حَدِيْثَهُ فَيَقُوْلُ الدَّجَّالُ اَرَاَيْتُمْ اِنْ قَتَلْتُ هذَا ثُمَّ اَحْيَيْتُهُ هَلْ تَشُكُّوْنَ فِى اْلاَمْرِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: لاَ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيْهِ فَيَقُوْلُ وَ اللهِ مَا كُنْتُ فِيْكَ اَشَدَّ بَصِيْرَةً مِنّى اْليَوْمَ فَيُرِْيدُ الدَّجَّالُ اَنْ يَقْتُلَهُ فَلاَ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ. البخارى
Dari Abu Sa’id, dia berkata : Pada suatu hari Rasulullah SAW menceritakan kepada kami suatu hadits panjang menengai Dajjal, maka adalah termasuk yang beliau ceritakan kepada kami bahwa beliau bersabda, “Dajjal akan datang (di luar Madinah) sedang dia diharamkan memasuki jalan-jalan (antara gunung-gunung) Madinah, maka dia menempati di sebagian tanah kering, yang di sisi Madinah, pada waktu itu seorang laki-laki keluar kepadanya sedang dia (laki-laki itu) adalah sebaik-baik manusia (atau termasuk sebaik-baik manusia), lalu ia berkata, “Aku bersaksi bahwa sesungguhnya kamu adalah Dajjal, yang telah diberitakan Rasulullah SAW dengan haditsnya kepada kami”. Maka Dajjal berkata, “Bagaimana pendapat kaian apabila aku membunuh orang laki-laki ini, kemudian aku menghidupkannya, adakah kalian meragukan mengenai perkara (ketuhananku)?”. Maka mereka menjawab, “Tidak”. Maka dia (Dajjal) membunuhnya, kemudian menghidupkannya, lalu laki-laki itu berkata, “Demi Allah, tidaklah aku lebih tajam berpandangan kepadamu daripada aku (berpandangan kepadamu) pada hari ini”. Lalu Dajjal berkehendak membunuhnya (lagi) maka dia tidak dikuasakan (tidak mampu lagi) terhadapnya”. [HR. Bukhari]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: ثَلاَثٌ اِذَا خَرَجْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِى اِيْمَانِهَا خَيْرًا: طُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَ الدَّجَّالُ وَ دَابَّةُ اْلاَرْضِ. مسلم 1: 138
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga hal yang apabila keluar, maka tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelumnya, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Tiga hal itu ialah : terbitnya matahari dari barat, Dajjal dan binatang besar di bumi”. [HR. Muslim juz 1, hal. 138]

عَنْ اَبِى ذَرّ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ يَوْمًا: اَتَدْرُوْنَ اَيْنَ تَذْهَبُ هذِهِ الشَّمْسُ؟ قَالُوْا: اللهُ وَ رَسُوْلُهُ اَعْلَمُ. قَالَ: اِنَّ هذِهِ تَجْرِى حَتَّى تَنْتَهِيَ اِلَى مُسْتَقَرّهَا تَحْتَ اْلعَرْشِ فَتَخِرُّ سَاجِدَةً، فَلاَ تَزَالُ كَذلِكَ حَتَّى يُقَالَ لَهَا: اِرْتَفِعِى ارْجِعِى مِنْ حَيْثُ جِئْتِ. فَتَرْجِعُ فَتُصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَطْلِعِهَا ثُمَّ تَجْرِى حَتَّى تَنْتَهِيَ اِلَى مُسْتَقَرّهَا تَحْتَ اْلعَرْشِ فَتَخِرُّ سَاجِدَةً وَ لاَ تَزَالُ كَذلِكَ حَتَّى يُقَالَ لَهَا: اِرْتَفِعِى ارْجِعِى مِنْ حَيْثُ جِئْتِ. فَتَرْجِعُ فَتُصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَطْلِعِهَا ثُمَّ تَجْرِى لاَ يَسْتَنْكِرُ النَّاسَ مِنْهَا شَيْئًا حَتَّى تَنْتَهِيَ اِلَى مُسْتَقَرّهَا ذَاكَ تَحْتَ اْلعَرْشِ. فَيُقَالُ لَهَا: اِرْتَفِعِى اَصْبِحِى طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِكِ. فَتُصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِهَا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَتَدْرُوْنَ مَتَى ذَاكُمْ؟ ذَاكَ حِيْنَ (لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِى اِيْمَانِهَا خَيْرًا). مسلم
Dari Abu Dzarr, bahwa Nabi SAW pada suatu hari bersabda, “Tahukah kalian kemana matahari ini pergi?”. Para shahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu”. Rasulullah SAW bersabda, “Matahari ini berjalan hingga berakhir sampai ke tempat menetapnya di bawah ‘Arsy, lalu menjatuhkan diri bersujud. Dia (matahari) terus dalam keadaan begitu, sampai difirmankan kepadanya, “Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang”. Matahari pun kembali, sehingga diwaktu pagi terbit lagi dari tempat terbitnya. Kemudian berjalan, hingga berakhir pada tempat menetapnya di bahwa ‘Arsy, lalu bersujud dan tetap dalam keadan begitu, sampai difirmankan kepadanya, “Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang”. Matahari kembali hingga di waktu pagi muncul dari tempat terbitnya. Kemudian dia kembali berjalan tanpa sedikitpun manusia menyadarinya, hingga berakhir pada tempat menetapnya itu di bawah ‘Arsy, lalu difirmankan kepadanya, “Naiklah, jadilah engkau terbit dari barat!”. Rasulullah SAW melanjutkan, “Tahukah kalian kapan itu terjadi? Itu adalah ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelumya, atau belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”. [HR. Muslim juz 1, hal. ]

Dari Jabir bin ‘Abdullah, ia berkata : Aku mendengar Nabi SAW bersabda, “Tak henti-hentinya sekelompok dari ummatku berkelahi berebut benar, yang tampaknya sampai hari qiyamat. Lalu ‘Isa bin Maryam AS turun, maka berkatalah pemimpin mereka, “Marilah doakanlah kami”. ‘Isa menjawab, “Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin atas sebagian yang lain, sebagai penghormatan Allah terhadap ummat ini”. [HR. Muslim juz 1, hal. 137]

Dari Abu Sa’id, ia berkata : Ibnu Shaid menemaniku dalam keadaan melakukan hajji atau ‘umrah, lalu manusia pergi dan aku ditinggalkan beserta dia, kemudian ketika aku sendirian dengannya, maka tegak bulu romaku karenanya dan aku benci kepadanya karena perkataan manusia tentang dia. Ketika aku turun, aku berkata kepadanya, “Letakkanlah barangmu itu di dekat pohon itu”. Abu Sa’id berkata, “Ibnu Shaid melihat kambing, lalu mengambil mangkuk, kemudian pergi, lalu memeras susu, kemudian datang kepadaku dengan membawa susu, lalu berkata kepadaku, “Hai Abu Sa’id, minumlah”. Aku benci meminum sesuatu dari tanganny, karena perkataan manusia tentang dia, kemudian aku berkata kepadanya, “Hari ini hari panas dan sesungguhnya aku tidak senang minum susu padanya”. Dia berkata, “Hai Abu Sa’id, sungguh aku berkehendak untuk mengambil tali, lalu aku mengikatnya pada sebuah pohon, kemudian aku mencekik leherku dengannya (tali) karena perkataan manusia tentang diriku (bahwa aku Dajjal). Apakah kamu tahu bahwa orang yang samar (tidak mengerti) tentang ceritaku, maka tidak samar atas kamu. Bukankah kamu orang yang paling mengerti tentang hadits Rasulullah SAW. Hai kaum Anshar, tidakkah Rasululah SAW bersabda bahwa sesungguhnya dia (Dajjal) itu kafir, dan saya seorang muslim. Tidakkah Rasulullah SAW bersabda baha dia (Dajjal) itu mandul tidak punya anak dan sungguh aku meninggalkan anakku di Madinah dan inilah aku pergi bersamamu ke Makkah”. Abu Sa’id berkata, “Demi Allah, dia senantiasa datang dengan keterangan ini sehingga aku berkata (menyangka) mudah-mudahan perkataan manusia tentang dia itu berita dusta atasnya”. Kemudian Ibnu Shaid berkata, “Hai Abu Sa’id, demi Allah sesungguhnya aku memberitahukan kepadamu dengan berita yang benar, demi Allah sesungguhnya aku mengerti Dajjal dan mengerti ayahnya dan dimana dia pada saat ini di bumi. Lalu aku berkata kepadanya, “Celaka kamu, di semua hari”. Hadits ini adalah hasan. [HR. Tirmidzi juz hal. ]

قَالَ اَنَسٌ قَالَ النَّبِيُّ ص: اَوَّلُ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ نَارٌ تَحْشُرُ النَّاسَ مِنَ اْلمَشْرِقِ اِلَى اْلمَغْرِبِ . البخارى 8: 100
Dari Anas, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Tanda pertama dari tanda-tanda (datangnya) kiamat adalah api yang mengumpulkan manusia dari timur ke barat”. [HR. Bukhari juz 8 hal. 100]

Baca juga tentang Hari Kiamat dan ini juga Hari Berbangkit

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Fadlilah Dzikir Laa Ilaaha Illallaah

10 Golongan Yang Dilaknat Karena Khamr

Hadits Tentang Walimah

Perintah Orang Tua Yang Tidak Boleh Ditaati

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan