بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم
1. Pengertian Sahur
Sahur,
ialah makanan yang dimakan pada waktu sahar. Sahar menurut bahasa ialah
"Nama bagi akhir suku malam dan permulaan suku siang". Lawannya
ialah : Ashil, akhir suku siang.
|
Buah dan Air |
Menurut
Az-Zamakhsyari, dinamai waktu Sahar dengan Sahar karena ia adalah waktu
berlalunya malam dan datangnya siang. Dengan demikian, jelaslah bahwa
Sahar bukanlah satu atau dua jam sebelum terbit fajar, namun yang
dimaksud adalah nama waktu pergantian siang dan malam.
Jadi
apabila kita makan pada jam 24.00 (jam 12 malam) atau sedikit setelah
itu tidaklah dapat dinamakan "Bersahur (mengerjakan makan Sahur)".
Adapun yang dinamakan makan Sahur adalah sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW pada riwayat di bawah ini :
عَنْ
اَنَسٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ: تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ
ص : ثُمَّ قُمْنَا اِلىَ الصَّلاَةِ. قُلْتُ: كَمْ كَانَ قَدْرُ مَا
بَيْنَهُمَا ؟ قَالَ: قَدْرَ خَمْسِيْنَ ايَةً. احمد و البخارى و مسلم
Dari
Anas dari Zaid bin Tsabit, ia berkata, "Kami pernah bersahur bersama
Rasulullah SAW kemudian kami mengerjakan shalat (Shubuh)". Aku (Anas)
bertanya kepada Zaid. "Berapa tempo antara keduanya ?". Zaid menjawab,
"Sekadar 50 ayat Al-Qur'an". [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
2. Hikmah Sahur
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Sa'id bahwa Nabi SAW bersabda :
اَلسَّحُوْرُ
أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوْهُ وَ لَوْ اَنْ يَجْرَعَ اَحَدُكُمْ
جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَاِنَّ اللهَ وَ مَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
اْلمُتَسَحّرِيْنَ. احمد
Sahur itu suatu berkah. Maka
janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan meneguk seteguk
air, karena sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas orang
yang bersahur. [HR. Ahmad]
Diriwayatkan oleh Muslim dari 'Amr bin 'Ash bahwa Rasulullah SAW bersabda :
فَصْلُ مَابَيْنَ صِيَامِنَا وَ صِيَامِ اَهْلِ اْلكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ. مسلم
Yang membedakan antara puasa kita dengan puasa ahli kitab ialah makan sahur. [HR. Muslim].
3. Keraguan Tentang Waktu Sahur
Bila
seseorang ragu apakah telah habis waktu ataukah belum, maka ia
diperbolehkan makan dan minum hingga nyata-nyata baginya bahwa waktu
sahur telah habis dan masuk waktu shubuh. Firman Allah :
وَ كُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ اْلخَيْطُ اْلأَبْيَضُ مِنَ اْلخَيْطِ اْلأَسْوَدِ مِنَ اْلفَجْرِ. البقرة: 187
Dan makanlah, minumlah, sehingga nyata kepadamu benang putih dari pada benang hitam yaitu Fajar. [QS. Al Baqarah : 187]
Dari ayat di atas jelaslah bahwa Allah memperkenankan makan dan minum, sehingga nyata benar terbitnya Fajar.
4. Adab Berbuka
Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud dari Sahl bin 'Adi, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا اْلفِطْرَ. احمد والبخارى ومسلم وابوداود
"Senantiasalah manusia dalam kebajikan selama mereka segera berbuka".
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda :
يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ: اِنَّ اَحَبَّ عِبَادِى اِلَيَّ اَعْجَلُهُمْ فِطْرًا. الترمذى
Berfirman
Allah 'Azza wa Jalla (artinya), "Yang paling Ku sayangi dari
hamba-hamba-Ku, ialah yang paling segera berbuka". [HR. Tirmidzi dari
Abu Hurairah].
Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr dari Anas bin Malik, katanya :
مَا
رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص قَطُّ صَلَّى صَلاَةَ اْلمَغْرِبِ حَتَّى
يُفْطِرَ وَ لَوْ عَلَى شُرْبَةِ مَاءٍ. ابن عبد البر عن انس بن مالك
Tidak
pernah aku melihat walau sekali Rasulullah SAW shalat Maghrib lebih
dahulu sebelum berbuka, walaupun hanya dengan seteguk air. [HR. Ibnu
‘Abdil Barr dari Anas bin Malik]
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad dan Tirmidzi dari Anas, sbb :
عَنْ
اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يُفْطِرُ عَلَى
رُطَبَاتٍ قَبْلَ اَنْ يُصَلّىَ فَاِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى
تَمَرَاتٍ فَاِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ. ابوداود و احمد و
الترمذى
Dari Anas bin Maalik, ia berkata : Adalah
Rasulullah SAW berbuka dengan kurma basah sebelum shalat (Maghrib), jika
tidak ada kurma basah, maka beliau berbuka dengan kurma kering, dan
jika tak ada kurma kering, beliau menyendok beberapa sendok air. [HR.
Abu Dawud, Ahmad dan Tirmidzi]
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يُحِبُّ اَنْ يُفْطِرَ عَلَى ثَلاَثِ تَمَرَاتٍ اَوْ شَىْءٍ لَمْ تُصِبْهُ النَّارُ. ابو يعلى عن انس
Adalah
Rasulullah SAW suka berbuka puasa dengan tiga biji korma atau sesuatu
yang tidak dimasak dengan api. [HR. Abu Ya'la dari Anas]
Rasulullah SAW bersabda :
اِذَا
اَفْطَرَ اَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ، فَاِنْ لَمْ يَجِدْ
فَلْيُفْطِرْ عَلَى مَاءٍ فَاِنَّهُ طَهُوْرٌ. ابو داود و الترمذى عن
سليمان بن عامر
Apabila seseorang diantara kalian
berbuka, maka hendaklah ia berbuka dengan korma. Jika ia tidak
memperoleh korma, hendaklah ia berbuka dengan air, karena air itu bersih
dan membersihkan. [HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dari Sulaiman bin
'Amir]
Kesimpulan :
Hadits-hadits di atas menerangkan kepada kita, bahwa apabila kita berbuka puasa maka disunatkan untuk :
- Menyegerakan berbuka.
- Sebelum shalat Maghrib kita berbuka dahulu walaupun dengan seteguk air.
- Berbuka dengan tiga biji korma, bila tidak ada, dengan sesuatu makanan
yang manis dan tidak dimasak dengan api. Seperti : pisang, kates, nanas
dan lain-lain.
- Bila tidak ada buah-buahan maka disunatkan kita untuk berbuka dengan air.
- Dan dikala berbuka dituntunkan untuk membaca do'a seperti berikut :
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَ ابْتَلَّتِ اْلعُرُوْقُ وَ ثَبَتَ اْلاَجْرُ اِنْ شَاءَ اللهُ. ابو داود 2: 306، عن ابن عمر
Haus
telah hilang, urat-urat telah basah dan semoga pahala tetap didapatkan.
Insya Allah. [HR. Abu Dawud juz 2, hal. 306, dari Ibnu Umar]
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ