بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
Seputar Risalah Janaiz
Membuat Makanan Untuk Keluarga Si Mayit
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ جَعْفَرٍ قَالَ: لَمَّا جَاءَ نَعْيُ جَعْفَرٍ قَالَ
النَّبِيُّ ص: اِصْنَعُوْا ِلاَهْلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا، فَاِنَّهُ قَدْ
جَاءَهُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ. الترمذى 2: 234، و قال: هذا حديث حسن
Dari
‘Abdullah bin Ja’far, ia berkata : Setelah datang berita kematian
Ja’far (ketika ia terbunuh), Nabi SAW bersabda, “Buatlah makanan untuk
keluarga Ja’far, karena telah datang kepada mereka sesuatu yang
menyusahkan mereka”. [HR. Tirmidzi juz 2, hal. 234, dan ia berkata : Ini
adalah hadits hasan]
Yang
dimaksud “Hendaklah kamu membuat makanan untuk keluarga Ja’far”, itu
menunjukkan diperintahkannya memberi bantuan kepada keluarga si mayyit
berupa sesuatu yang mereka butuhkan, misalnya makanan, minuman dsb.
Karena mereka sedang ditimpa kesusahan.
عَنْ
جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اْلبَجَلِيّ قَالَ: كُنَّا نَعُدُّ
اْلاِجْتِمَاعَ اِلىَ اَهْلِ اْلمَيّتِ، وَ صَنِيْعَةَ الطَّعَامِ بَعْدَ
دَفْنِهِ مِنَ النّيَاحَةِ. احمد 2: 650، رقم 6922
Dari
Jarir bin ‘Abdullah Al-Bajaliy, ia berkata, “Kami menganggap
berkumpul-kumpul di (rumah) keluarga si mayyit dan membuat makanan
sesudah menguburkannya, adalah termasuk meratap”. [HR. Ahmad juz 2, hal.
650, no. 6922, dla’if karena dalam sanadnya ada perawi bernama Nashr
bin Baab]
عَنْ
اَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ عَقْرَ فِى اْلاِسْلاَمِ،
قَالَ عَبْدُ الرَّزَّاقِ: كَانُوْا يَعْقِرُوْنَ عِنْدَ اْلقَبْرِ
بَقَرَةً اَوْ شَاةً. ابو داود 3: 216
Dari
Anas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada penyembelihan
(di quburan) dalam Islam”. ‘Abdur Razzaaq (perawi) berkata, “Dahulu
(pada masa jahiliyyah) orang-orang biasa menyembelih lembu atau kambing
di quburan”. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 216]
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ