|
HAIV / AIDS |
AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah gangguan sistem imun yang terjadi sebagai respon terhadap pemajanan virus HIV atau retrovirus manusia sejenis.
Suatu kegagalan imunitas bermedia sel menyebabkan infeksi serius dan keganasan yang melumpuhkan mekanisme pertahanan tubuh alami, mengakibatkan ketidakmampuan melawan infeksi.
Penyakit ini ditularkan melalui pemajanan terhadap darah dan cairan tubuh individu positif HIV melalui kontak seksual, penggunaan jarum bersama, dari ibu ke janin, dan kemungkinan percikan cairan tubuh ke luka terbuka atau membran mukosa.
Tahapan Penyakit AIDS
Pada tahun 1990, World Health Organization (WHO) mengelompokkan berbagai infeksi dan kondisi AIDS dengan memperkenalkan sistem tahapan untuk pasien yang terinfeksi dengan HIV-1. Sistem ini diperbarui pada bulan September tahun 2005. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi oportunistik yang dengan mudah ditangani pada orang sehat.
Tahapan-tahapanya sebagai berikut :
- Stadium I: infeksi HIV asimtomatik dan tidak dikategorikan sebagai AIDS
- Stadium II: termasuk manifestasi membran mukosa kecil dan radang saluran pernapasan atas yang berulang
- Stadium III: termasuk diare kronik yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari sebulan, infeksi bakteri parah, dan tuberkulosis.
- Stadium IV: termasuk toksoplasmosis otak, kandidiasis esofagus, trakea, bronkus atau paru-paru, dan sarkoma kaposi. Semua penyakit ini adalah indikator AIDS.
Manifestasi atau gejala
Kadang gejala awal yang menderita ini tidak kelihatan, tetapi bila timbul gejala seperti berikut perlu diwaspadai diantaranya : demam, diare, malaise, penurunan berat badan, limfadenitis, infeksi dan keganasan oportunistik, dan pengujian laborat uji ELISA / Western blot positif, jumlah sel T4 (CD4) kurang dari sama 400/mm3, kultur pneumonia pneumocystis carinii, virus, fungi dan infeksi protozoa atipik positif. Gejala ini bisa menyebabkan kemunduran progresif dan kematian bila terjadi dalam 2 tahun setelah gejala tersebut dimulai.
Cara Penularan organisme
Inokulasi melalui penggunaan jarum terkontaminasi atau kontak langsung sehingga cairan tubuh yang terinfeksi dapat masuk kedalam tubuh
Masa Inkubasi
Bukti serologis dalam beberapa bulan. Perkembangan klinis tanda dan gejala membutuhkan waktu bertahun-tahun, sekitar setengah dari jumlah pasien yang terinfeksi menujukkan tanda dan gejala klinis 11 tahun setelah terinfeksi. Maka untuk kewaspadaan terhadap cairan tubuh dianjurkan untuk berhigiene yang baik untuk mencegahnya.
Isolasi pasien
Kewaspadaan terhadap cairan tubuh, kamar tersendiri jika kebiasaan higiene buruk
Terapi Medik
Zidovudine (Retrovir, AZT) dpat menghambat penyakit, namun tidak menyembuhkan, nutrisi tambahan, antibiotik, dan kemoterapi sesuai kebutuhan.
Semoga bermanfaat