بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم
Wajib Menutup Aurat Dalam Shalat
Secara syariat aurat adalah sesuatu yang diharamkan untuk dilihat atau segala sesuatu yang wajib ditutup. Ada perbedaan-perbedaan batasan aurat bagi laki-laki dan perempuan sebagaimana dalam beberapa hadits berikut:
1. Bagi Pria :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: نَادَى رَجُلٌ النَّبِيَّ ص فَقَالَ: اَيُصَلّى اَحَدُنَا فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ؟ فَقَالَ: اَوَ كُلُّكُمْ يَجِدُ ثَوْبَيْنِ؟ مسلم 1: 368
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Ada seorang laki-laki memanggil Rasulullah SAW, lalu ia bertanya, "Apakah seseorang dari kami boleh shalat dengan memakai satu kain?". Maka Rasulullah SAW bersabda, "Apakah masing-masing kalian mesti mempunyai dua kain?". [HR. Muslim juz 1, hal. 368]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يُصَلّى اَحَدُكُمْ فِى الثَّوْبِ اْلوَاحِدِ لَيْسَ عَلَى عَاتِقَيْهِ مِنْهُ شَيْءٌ. مسلم 1: 368
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah sekali-kali seseorang diantara kalian shalat dengan memakai satu kain yang diatas pundaknya tidak ada sesuatu". [HR. Muslim juz 1, hal. 368].
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِذَا صَلَّيْتَ فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ فَإِنْ كَانَ وَاسِعًا فَاْلتَحِفْ بِهِ وَ اِنْ كَانَ ضَيّقًا فَاتَّـزِرْ بِهِ. احمد و البخارى و مسلم و اللفظ لاحمد، فى نيل الاوطار 2: 80
Dari Jabir bin Abdullah bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Apabila kamu shalat dengan memakai satu kain, jika kain itu lebar hendaklah engkau selempangkan dia, tetapi jika kain itu sempit hendaklah engkau bersarung dengannya". [HR. Ahmad Bukhari Muslim, dan lafadl itu bagi Ahmad, dalam Nailul Authar juz 2, hal. 80]
2. Bagi Wanita :
عَنْ عَائِشَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: لاَ يَقْبَلُ اللهُ صَلاَةَ حَائِضٍ اِلاَّ بِخِمَارٍ. الخمسة الا النسائى، فى نيل الاوطار 2: 75
Dari Aisyah bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Allah tidak menerima shalatnya seorang wanita yang sudah baligh, kecuali dengan memakai kerudung". [HR. Khamsah kecuali Nasai, dalam Nailul Authar juz 2, hal. 75]
عَنْ اُمّ سَلَمَةَ اَنَّهَا سَأَلـَتِ النَّبِيَّ ص: اَ تُصَلّى اْلمَرْأَةُ فِى دِرْعٍ وَ خِمَارٍ وَ لَيْسَ عَلَيْهَا اِزَارٌ؟ قَالَ: اِذَا كَانَ الدّرْعُ سَابِغًا يُغَطّى ظُهُوْرَ قَدَمَيْهَا. ابو داود، فى نيل الاوطار 2: 77
Dari Ummi Salamah : Sesungguhnya ia pernah bertanya kepada Nabi SAW, "Bolehkah seorang wanita shalat dengan memakai baju kurung dan kerudung tanpa memakai kain bawah?". Jawab Nabi SAW, "(Boleh saja), apabila baju kurung itu panjang sehingga menutup bagian luar kedua tapak kakinya". [HR. Abu Dawud, dalam Nailul Authar juz 2, hal. 77].
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ جَرَّ ثَوْ بَهُ خُيَلاَءَ لَمْ يَنْظُرِ اللهُ اِلَيْهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ، فَقَالَتْ اُمُّ سَلَمَةَ. فَكَيْفَ يَصْنَعُ النّسَاءُ بِذُيُوْلِهِنَّ؟ قَالَ: يُرْخِيْنَ شِبْرًا. فَقَالَتْ: اِذًا تَنْكَشِفَ اَقْدَامُهُنَّ. قَالَ: فَيُرْخِيْنَهُ ذِرَاعًا لاَ يَزِدْنَ عَلَيْهِ. الترمذى 3: 137 رقم: 1785
Dari Ibnu Umar ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melabuhkan pakaiannya karena sombong, maka Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari kiyamat". 'Lalu Ummu Salamah bertanya, "Lalu bagaimana para wanita itu harus berbuat terhadap ujung pakaiannya?" Jawab Nabi SAW, "Turunkanlah sejengkal". Ummu Salamah berkata, "Jika demikian masih terbuka kaki-kaki mereka". Nabi SAW menjawab, "Hendaklah mereka menurunkannya sehasta, jangan lebih dari itu". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 137, no. 1785]
Semoga kajian hadits ini kita bisa memahami dan mengamalkanya, selanjutnya baca ini tentang
Larangan Didalam Sholat
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ