Featured Post

Tahun Baru Islam: Lebih dari Sekadar Ucapan, Tapi Refleksi Diri

apa Sih Kita Merayakan Tahun Baru Islam? Jadi gini, Tahun Baru Islam itu menandai peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Hijrah ini bukan cuma sekadar pindah tempat tinggal, tapi juga simbol perubahan besar dalam perjuangan Islam. Dari yang tadinya tertekan di Mekkah, umat Islam bisa berkembang dan membangun kekuatan di Madinah. Nah, dari peristiwa Hijrah inilah kemudian kalender Hijriyah dimulai. Jadi, Tahun Baru Islam itu momen penting buat kita semua sebagai umat Muslim untuk mengingat kembali perjuangan Nabi dan para sahabat. Ucapan Tahun Baru Islam: Apa Aja Sih yang Biasanya Diucapkan? Banyak banget variasi ucapan Tahun Baru Islam yang bisa kita gunakan. Yang paling umum sih, biasanya kita mengucapkan: "Selamat Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah." "Semoga di tahun baru ini, kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi." "Tahun baru, semangat baru! Mari kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada ...

Menutup Aurat Dalam Shalat

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Wajib Menutup Aurat Dalam Shalat

Secara syariat aurat adalah sesuatu yang diharamkan untuk dilihat atau segala sesuatu yang wajib ditutup. Ada perbedaan-perbedaan batasan aurat bagi laki-laki dan perempuan sebagaimana dalam beberapa hadits berikut:

1. Bagi Pria :

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: نَادَى رَجُلٌ النَّبِيَّ ص فَقَالَ: اَيُصَلّى اَحَدُنَا فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ؟ فَقَالَ: اَوَ كُلُّكُمْ يَجِدُ ثَوْبَيْنِ؟ مسلم 1: 368
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Ada seorang laki-laki memanggil Rasulullah SAW, lalu ia bertanya, "Apakah seseorang dari kami boleh shalat dengan memakai satu kain?". Maka Rasulullah SAW bersabda, "Apakah masing-masing kalian mesti mempunyai dua kain?". [HR. Muslim juz 1, hal. 368]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يُصَلّى اَحَدُكُمْ فِى الثَّوْبِ اْلوَاحِدِ لَيْسَ عَلَى عَاتِقَيْهِ مِنْهُ شَيْءٌ. مسلم 1: 368
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah sekali-kali seseorang diantara kalian shalat dengan memakai satu kain yang diatas pundaknya tidak ada sesuatu". [HR. Muslim juz 1, hal. 368].

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِذَا صَلَّيْتَ فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ فَإِنْ كَانَ وَاسِعًا فَاْلتَحِفْ بِهِ وَ اِنْ كَانَ ضَيّقًا فَاتَّـزِرْ بِهِ. احمد و البخارى و مسلم و اللفظ لاحمد، فى نيل الاوطار 2: 80
Dari Jabir bin Abdullah bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Apabila kamu shalat dengan memakai satu kain, jika kain itu lebar hendaklah engkau selempangkan dia, tetapi jika kain itu sempit hendaklah engkau bersarung dengannya". [HR. Ahmad Bukhari Muslim, dan lafadl itu bagi Ahmad, dalam Nailul Authar juz 2, hal. 80]

2. Bagi Wanita :

عَنْ عَائِشَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: لاَ يَقْبَلُ اللهُ صَلاَةَ حَائِضٍ اِلاَّ بِخِمَارٍ. الخمسة الا النسائى، فى نيل الاوطار 2: 75
Dari Aisyah bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Allah tidak menerima shalatnya seorang wanita yang sudah baligh, kecuali dengan memakai kerudung". [HR. Khamsah kecuali Nasai, dalam Nailul Authar juz 2, hal. 75]

عَنْ اُمّ سَلَمَةَ اَنَّهَا سَأَلـَتِ النَّبِيَّ ص: اَ تُصَلّى اْلمَرْأَةُ فِى دِرْعٍ وَ خِمَارٍ وَ لَيْسَ عَلَيْهَا اِزَارٌ؟ قَالَ: اِذَا كَانَ الدّرْعُ سَابِغًا يُغَطّى ظُهُوْرَ قَدَمَيْهَا. ابو داود، فى نيل الاوطار 2: 77
Dari Ummi Salamah : Sesungguhnya ia pernah bertanya kepada Nabi SAW, "Bolehkah seorang wanita shalat dengan memakai baju kurung dan kerudung tanpa memakai kain bawah?". Jawab Nabi SAW, "(Boleh saja), apabila baju kurung itu panjang sehingga menutup bagian luar kedua tapak kakinya". [HR. Abu Dawud, dalam Nailul Authar juz 2, hal. 77].

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ جَرَّ ثَوْ بَهُ خُيَلاَءَ لَمْ يَنْظُرِ اللهُ اِلَيْهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ، فَقَالَتْ اُمُّ سَلَمَةَ. فَكَيْفَ يَصْنَعُ النّسَاءُ بِذُيُوْلِهِنَّ؟ قَالَ: يُرْخِيْنَ شِبْرًا. فَقَالَتْ: اِذًا تَنْكَشِفَ اَقْدَامُهُنَّ. قَالَ: فَيُرْخِيْنَهُ ذِرَاعًا لاَ يَزِدْنَ عَلَيْهِ. الترمذى 3: 137 رقم: 1785
Dari Ibnu Umar ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melabuhkan pakaiannya karena sombong, maka Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari kiyamat". 'Lalu Ummu Salamah bertanya, "Lalu bagaimana para wanita itu harus berbuat terhadap ujung pakaiannya?" Jawab Nabi SAW, "Turunkanlah sejengkal". Ummu Salamah berkata, "Jika demikian masih terbuka kaki-kaki mereka". Nabi SAW menjawab, "Hendaklah mereka menurunkannya sehasta, jangan lebih dari itu". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 137, no. 1785]

Semoga kajian hadits ini kita bisa memahami dan mengamalkanya, selanjutnya baca ini tentang Larangan Didalam Sholat

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Ayat - Ayat Al Quran Tentang Alam Barzah Atau Kubur

Hadits Tentang Rujuk

Shalat Sunnah Thahur

Hadits Tentang Li’an

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan