بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم
Diantara beberapa kejadian di akhir Zaman berdasarkan hadits sebagai berikut :
قَالَ عَلِيٌّ رض: اِذَا حَدَّثْتُكُمْ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص حَدِيْثًا فَوَ اللهِ َلاَنْ اَخِرَّ مِنَ السَّمَآءِ اَحَبُّ اِلَيَّ مِنْ اَنْ اَكْذِبَ عَلَيْهِ وَ اِذَا حَدَّثْتُكُمْ فِيْمَا بَيْنِيْ وَ بَيْنَكُمْ فَاِنَّ اْلحَرْبَ خَدْعَةٌ وَ اِنّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: سَيَخْرُجُ قَوْمٌ فِيْ آخِرِ الزَّمَانِ حُدَّاثُ اْلاَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلاَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ لاَ يُجَاوِزُ اِيْمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدّيْنِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، فَاَيْنَمَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ، فَاِنَّ فِيْ قَتْلِهِمْ اَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. البخارى 8: 52
Dari Ali RA, ia berkata, "Apabila aku menceritakan suatu hadits dari Rasulullah SAW, maka demi Allah, lebih baik aku terjatuh dari langit daripada aku berdusta atas namanya. Karena itu, apabila aku ceritakan kepada kalian sesuatu yang terjadi antara aku dan kalian, karena sesungguhnya perang adalah tipu daya. Dan sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Di akhir jaman nanti akan muncul suatu kaum yang umur mereka masih muda, dan akal merekapun masih bodoh. Mereka mengatakan (yang kelihatannya) dari sebaik-baik perkataan manusia, (namun untuk tujuan yang jahat), iman mereka tidak sampai melewati kerongkongan. Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah dicabut dari buruannya. Maka dimanapun kalian menemui mereka, bunuhlah, karena barangsiapa yang membunuh mereka akan mendapat pahala bagi pelakunya pada hari qiyamat”. [HR.Bukhari juz 8, hal. 52]
قَالَ عَلِيٌّ اِذَا حَدَّثْتُكُمْ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص فَـَلاَنْ اَخِرَّ مِنَ السَّمَاءِ اَحَبُّ اِلَيَّ مِنْ اَنْ اَقُوْلَ عَلَيْهِ مَا لَمْ يَقُلْ وَ اِذَا حَدَّثْتُكُمْ فِيْمَا بَيْنِيْ وَ بَيْنَكُمْ فَاِنَّ اْلحَرْبَ خَدْعَةٌ. سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: سَيَخْرُجُ فِيْ آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ اَحْدَاثُ اْلاَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلاَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ، يَقْرَاُوْنَ الْقُرْانَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدّيْنِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ. فَاِذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ، فَاِنَّ فِيْ قَتْلِهِمْ اَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. مسلم 2: 746
Dari ‘Ali, ia berkata : Apabila aku menceritakan suatu hadits dari Rasulullah SAW kepada kalian, maka lebih baik aku jatuh dari langit, daripada aku mengatakan sesuatu atas nama beliau padahal beliau tidak mengatakannya. Karena itu apabila aku menceritakan kepada kalian sesuatu yang terjadi antara aku dan kalian, karena sesungguhnya perang adalah tipu daya. Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Di akhir zaman nanti, akan muncul suatu kaum yang umur mereka masih muda, dan akal mereka pun masih bodoh. Mereka mengatakan (yang kelihatannya) dari sebaik-baik perkataan manusia, (namun untuk tujuan yang jahat). Mereka juga membaca Al-Qur`an, namun tidak sampai melewati kerongkongan. Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah dicabut dari buruannya. Maka apabila kalian menjumpai mereka, bunuhlah, karena bagi yang membunuh mereka akan mendapatkan pahala di sisi Allah pada hari qiyamat nanti”. [HR. Muslim juz 2, hal. 746, no. 154]
عَنْ اَبِي سَعِيْدٍ اْلخُدْرِيّ رض اَنَّهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: يَخْرُجُ فِيْكُمْ قَوْمٌ تَحْقِرُوْنَ صَلاَتَكُمْ مَعَ صَلاتِهِمْ وَ صِيَامَكُمْ مَعَ صِيَامِهِمْ وَ عَمَلَكُمْ مَعَ عَمَلِهِمْ وَ يَقْرَأُوْنَ الْقُرْانَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدّيْنِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ يَنْظُرُ فِي النَّصْلِ فَلاَ يَرَى شَيْئًا وَ يَنْظُرُ فِي الْقِدْحِ فَلاَ يَرَى شَيْئًا وَ يَنْظُرُ فِي الرّيْشِ فَلاَ يَرَى شَيْئًا وَ يَتَمَارَى فِي الْفُوْقِ. البخارى 6: 115
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy RA, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Akan ada suatu kaum ditengah-tengah kalian, yang kalian akan meremehkan shalat kalian bila melihat shalat mereka, meremehkan puasa kalian bila melihat puasa mereka, dan meremehkan amal kalian bila melihat amal mereka. Mereka membaca Al-Qur`an, namun tidak sampai melewati kerongkongan. Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah dicabut dari buruannya. Ia melihat pada ujung panahnya, namun tidak mendapatkan sesuatu, melihat pada batangnya, juga tidak menemukan sesuatu, melihat pada bulunya, juga tidak melihat sesuatu, dia pun ragu pada pangkal panahnya”. [HR. Bukhari juz 6, hal. 115]
عَنْ اَبِي سَعِيْدٍ اْلخُدْرِيّ وَ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: سَيَكُوْنُ فِيْ اُمَّتِيْ اِخْتِلاَفٌ وَ فُرْقَةٌ. قَوْمٌ يُحْسِنُوْنَ الْقِيْلَ وَ يُسِيْئُوْنَ الْفِعْلَ يَقْرَاُوْنَ الْقُرْانَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنْ الدّيْنِ مُرُوْقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ، لاَ يَرْجِعُوْنَ حَتَّى يَرْتَدَّ عَلَى فُوْقِهِ. هُمْ شَرُّ اْلخَلْقِ وَ اْلخَلِيْقَةِ طُوْبَى لِمَنْ قَتَلَهُمْ وَ قَتَلُوْهُ، يَدْعُوْنَ اِلَى كِتَابِ اللهِ وَ لَيْسُوْا مِنْهُ فِيْ شَيْءٍ. مَنْ قَاتَلَهُمْ كَانَ اَوْلَى بِاللهِ مِنْهُمْ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ الله،ِ مَا سِيْمَاهُمْ؟ قَالَ: التَّحْلِيْقُ. ابو داود 4: 243، رقم: 4765
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy dan Anas bin Malik dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Akan ada dari ummatku perselisihan dan perpecahan. Mereka adalah orang-orang yang (kelihatannya) sangat bagus perkataannya tetapi sebenarnya mereka itu buruk perbuatannya. Mereka itu membaca Al-Qur'an, namun tidak melewati tenggorokannya. Mereka itu keluar dari agama sebagaimana anak panah dicabut dari buruannya. Mereka itu tidak akan kembali sehingga anak panah kembali ke busurnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluq maupun akhlaqnya. Beruntunglah orang yang membunuh mereka maupun yang dibunuh oleh mereka. Mereka itu (kelihatannya) mengajak kepada kitab Allah, padahal mereka itu sedikitpun tidak melaksanakannya. Barangsiapa yang memerangi mereka, maka ia di sisi Alah adalah lebih utama dari pada mereka”. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa tanda-tanda mereka?". Beliau bersabda, "(Mereka itu) gundul". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 243, no. 4765]
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ وَ اَبِيْ سَعِيْدٍ اْلخُدْرِيّ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: سَيَكُوْنُ فِيْ اُمَّتِيْ خِلاَفٌ وَ فُرْقَةٌ قَوْمٌ يُحْسِنُوْنَ الْقِيْلَ وَ يُسِيْئُوْنَ الْفِعْلَ، يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْانَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، يَحْقِرُ اَحَدُكُمْ صَلاَتَهُ مَعَ صَلاَتِهِمْ وَ صِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدّيْنِ مُرُوْقَ السَّهْمِ مِنَ الرَّمِيَّةِ، لاَ يَرْجِعُوْنَ حَتَّى يَرْتَدُّوْا عَلَى فُوْقِهِ، هُمْ شَرُّ اْلخَلْقِ وَ اْلخَلِيقَةِ، طُوْبَى لِمَنْ قَتَلَهُمْ وَ قَتَلُوْهُ يَدْعُوْنَ اِلَى كِتَابِ اللهِ وَ لَيْسُوْا مِنْهُ فِيْ شَيْءٍ. مَنْ قَاتَلَهُمْ كَانَ اَوْلَى بِاللهِ مِنْهُمْ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا سِيْمَاهُمْ؟ قَالَ: التَّحْلِيْقُ. احمد 4: 446، رقم: 13337
Dari Anas bin Maalik dan Abu Sa’id Al-Khudriy, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Akan ada pada umatku silang selisih dan perpecahan. Mereka itu adalah orang-orang yang (kelihatannya) sangat bagus perkataannya, tetapi sebenarnya perbuatannya sangat buruk. Mereka membaca Al-Qur’an, tetapi tidak melewati tenggorokan (tidak meresap di hati). Seseorang diantara kalian menganggap remeh shalatnya bila melihat shalat mereka, juga menganggap remeh puasanya bila melihat puasa mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah dicabut dari buruannya, mereka tidak akan kembali hingga anak panah kembali ke busurnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluq dan juga ahlaknya. Beruntunglah bagi orang yang membunuh mereka maupun yang dibunuh oleh mereka. Mereka mengajak kepada kitab Allah, padahal mereka tidak melaksanakannya sedikitpun. Barangsiapa yang memerangi mereka, dia lebih utama di hadapan Allah daripada mereka itu. Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa tanda mereka?”. (Rasulullah SAW) bersabda, “Mereka itu gundul”. [HR. Ahmad juz 4, hal. 446, no. 13337]
اِنَّ اَبَا سَعِيْدٍ اْلخُدْرِيَّ قَالَ: بَيْنَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ ص وَ هُوَ يَقْسِمُ قَسْمًا اَتَاهُ ذُو اْلخُوَيْصِرَةِ وَ هُوَ رَجُلٌ مِنْ بَنِيْ تَمِيْمٍ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ اعْدِلْ! قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: وَيْلَكَ، وَ مَنْ يَعْدِلُ اِنْ لَمْ اَعْدِلْ قَدْ خِبْتُ وَ خَسِرْتُ اِنْ لَمْ اَعْدِلْ فَقَالَ عُمَرُ بْنُ اْلخَطَّابِ رض: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِئْذَنْ لِيْ فِيْهِ اَضْرِبْ عُنُقَهُ! قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: دَعْهُ فَاِنَّ لَهُ اَصْحَابًا يَحْقِرُ اَحَدُكُمْ صَلاَتَهُ مَعَ صَلاَتِهِمْ وَ صِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ يَقْرَأُوْنَ الْقُرْانَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنْ اْلاِسْلاَمِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، يُنْظَرُ اِلَى نَصْلِهِ فَلاَ يُوْجَدُ فِيْهِ شَيْءٌ، ثُمَّ يُنْظَرُ اِلَى رِصَافِهِ فَلاَ يُوْجَدُ فِيْهِ شَيْءٌ، ثُمَّ يُنْظَرُ اِلَى نَضِيّهِ فَلاَ يُوْجَدُ فِيْهِ شَيْءٌ، (وَ هُوَ الْقِدْحُ) ثُمَّ يُنْظَرُ اِلَى قُذَذِهِ فَلاَ يُوْجَدُ فِيْهِ شَيْءٌ، سَبَقَ الْفَرْثَ وَ الدَّمَ. ايَتُهُمْ رَجُلٌ اَسْوَدُ اِحْدَى عَضُدَيْهِ مِثْلُ ثَدْيِ الْمَرْأَةِ اَوْ مِثْلُ الْبَضْعَةِ تَتَدَرْدَرُ، يَخْرُجُوْنَ عَلَى حِيْنِ فُرْقَةٍ مِنْ النَّاسِ. قَالَ اَبُوْ سَعِيْدٍ فَاَشْهَدُ اَنّيْ سَمِعْتُ هذَا مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص وَ اَشْهَدُ اَنَّ عَلِيَّ بْنَ اَبِي طَالِبٍ رض قَاتَلَهُمْ وَ اَنَا مَعَهُ، فَاَمَرَ بِذلِكَ الرَّجُلِ فَالْتُمِسَ، فَوُجِدَ فَاُتِيَ بِهِ حَتَّى نَظَرْتُ اِلَيْهِ عَلَى نَعْتِ رَسُوْلِ اللهِ ص الَّذِي نَعَتَ. مسلم 2: 744
Sesungguhnya Abu Sa'id Al-Khudriy berkata : Ketika kami sedang berada di sisi Rasulullah SAW, pada waktu beliau membagi-bagikan harta (rampasan perang), tiba-tiba datang Dzul Khuwaishirah kepada beliau, ia adalah seorang laki-laki dari Bani Tamim dan berkata, "Ya Rasulullah, berlaku adillah!". Rasulullah SAW bersabda, "Celaka kamu, siapa orang yang adil, jika aku tidak adil ?. Sungguh, aku menyesal dan rugi jika aku tidak adil". Lalu Umar bin Khaththab RA berkata, "Ya Rasulullah, izinkanlah aku untuk memenggal leher orang itu”. Rasulullah SAW bersabda, "Biarkanlah dia, karena dia mempunyai teman-teman yang seseorang diantara kalian akan memandang remeh shalatnya apabila melihat shalat mereka, memandang remeh puasanya bila melihat puasa mereka. Mereka itu membaca Al-Qur`an, namun tidak melewati tenggorokan mereka. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah yang dicabut dari buruannya. Dilihat pada ujungnya, namun tidak didapati apa-apa, kemudian dilihat pada sambungan lancipnya, maka tidak didapati apa-apa, kemudian dilihat pada batangnya, juga tidak didapati apa-apa, kemudian dilihat pada bulunya, juga tidak didapati apa-apa, padahal anak panah itu telah menembus kotoran dan darah. Tanda-tanda mereka adalah orang yang hitam, salah satu lengan atasnya seperti payudara perempuan, atau seperti sepotong daging yang menonjol. Mereka keluar diwaktu terjadi perpecahan diantara manusia”. Abu Sa'id berkata, "Aku bersaksi bahwa aku mendengar hadits ini dari Rasulullah SAW, dan aku bersaksi bahwa ‘Ali bin Abu Thalib RA telah memerangi mereka, dan aku ikut bersamanya, lalu diperintahkan agar orang laki-laki tersebut dicari, lalu orang tersebut ditangkap dan dihadapkan kepada ‘Ali, sehingga aku bisa melihat kepadanya tanda-tandanya sebagaimana yang diterangkan oleh Rasulullah SAW tersebut”. [HR. Muslim juz 2, hal. 744]
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ قَالَ: كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُوْنَ رَسُوْلَ اللهِ ص عَنِ الْخَيْرِ وَ كُنْتُ اَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرّ مَخَافَةَ اَنْ يُدْرِكَنِيْ، فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّا كُنَّا فِيْ جَاهِلِيَّةٍ وَ شَرّ فَجَاءَنَا اللهُ بِهذَا اْلخَيْرِ. فَهَلْ بَعْدَ هذَا اْلخَيْرِ مِنْ شَرّ؟ قَالَ: نَعَمْ. قُلْتُ: وَ هَلْ بَعْدَ ذلِكَ الشَّرّ مِنْ خَيْرٍ؟ قَالَ: نَعَمْ، وَ فِيْهِ دَخَنٌ. قُلْتُ: وَ مَا دَخَنُهُ؟ قَالَ: قَوْمٌ يَهْدُوْنَ بِغَيْرِ هَدْيِيْ، تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَ تُنْكِرُ. قُلْتُ: فَهَلْ بَعْدَ ذلِكَ اْلخَيْرِ مِنْ شَرّ؟ قَالَ: نَعَمْ، دُعَاةٌ اِلَى اَبْوَابِ جَهَنَّمَ. مَنْ اَجَابَهُمْ اِلَيْهَا قَذَفُوْهُ فِيْهَا. قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ صِفْهُمْ لَنَا. قَالَ: هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَ يَتَكَلَّمُوْنَ بِاَلْسِنَتِنَا. قُلْتُ: فَمَا تَأْمُرُنِيْ اِنْ اَدْرَكَنِيْ ذلِكَ؟ قَالَ: تَلْزَمُ جَمَاعَةَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ اِمَامَهُمْ. قُلْتُ: فَاِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَ لاَ اِمَامٌ؟ قَالَ: فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَ لَوْ اَنْ تَعَضَّ بِاَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ اْلمَوْتُ وَ اَنْتَ عَلَى ذلِكَ. البخارى 4: 178
Dari Hudzaifah bin Yaman, ia berkata : Dahulu orang-orang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kebaikan, sedangkan saya bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena khawatir kalau keburukan itu akan menimpa saya. Saya bertanya, “Ya Rasulullah, sesungguhnya kami dahulu berada di masa jahiliyah dan dalam keburukan, lalu Allah mendatangkan kebaikan ini kepada kami, maka apakah setelah kebaikan ini akan ada lagi keburukan?”. Nabi SAW menjawab,“Ya”. Saya bertanya lagi, “Dan apakah setelah keburukan itu akan ada lagi kebaikan?”. Nabi SAW menjawab, “Ya”. Dan padanya ada asap kelabu (percampuran yang baik dan yang buruk). Saya bertanya, “Apa itu yang dimaksud asap?”. Nabi SAW menjawab, “Ada suatu kaum yang memakai petunjuk bukan dengan petunjukku, kamu mengenal mereka dan mengingkarinya”. Saya bertanya, “Apakah setelah kebaikan itu ada lagi keburukan?”. Nabi SAW menjawab, “Ya, yaitu orang-orang yang menyeru ke pintu-pintu Jahannam. Barangsiapa yang menyambut seruan mereka (mengikutinya), maka mereka akan melemparkannya ke Jahannam”. Saya bertanya lagi, “Ya Rasulullah, terangkanlah sifat-sifat mereka kepada kami”. Nabi SAW bersabda, “Mereka adalah orang-orang dari daging kulit kita sendiri, dan mereka berbicara dengan lisan kita”. Saya bertanya lagi. “Lalu apa yang engkau perintahkan kepada saya jika saya mendapati yang demikian itu?”. Beliau bersabda, “Tetaplah kamu menetapi jama’ah muslimin dan imam mereka”. Saya bertanya lagi, “Jika tidak ada jama’ah muslimin dan imam (lalu bagaimana)?”. Beliau bersabda, “Tinggalkanlah firqah-firqah itu semuanya, meskipun kamu harus menggigit akar-akar pohon sehingga mati menjemputmu, sedangkan kamu dalam keadaan demikian itu”. [HR. Bukhari juz 4, hal. 178]
Demikianlah beberapa kejadian akhir zaman atau menjelang terjadinya kiamat, smg menjadi pelajaran yang bermanfaat
Baca juga hadits tentang Hari Kiamat
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ